Pastoral konseling
I.
Pengantar
Pelayanan Konseling Kristen Yang Efektif oleh: Gery R. Collins
Konseling Kristen
merupakan alat yang dipakai untuk
menolong setiap orang yang menghadapi persoalan dan menolong setiap orang untuk
mengetahui apa yang menimbulkan persoalan yang
sedang terjadi. Konseling Kristen juga menolong setiap orang untuk
mengekspresikan perasaannya dan juga menolong setiap orang untuk menyadaria
akan dosa yang dilakukan dalam hidupnya dan menolong dia untuk menyelesaikan
dosa itu di hadapan Tuhan. Konseling Kristen ini juga berguna untuk menolong
setiap orang untuk mendengarkan nasihat dari konselor yang dianggap mampu untuk
menolong seseorang untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapinya.
Konseling Kristen
memiliki keunikan, yaitu di mana konseling Kristen membawa pada pengenalan akan
Allah sang Pencipta semuanya teermasuk kebebasan, konseling Kristen juga
membawa pada pengenalan akan Tuhan sebagai Juruselamat dan Penebus manusia dari
dosa atau kegelapan, dan konseling Kristen memberikan penguatan pada konsele
bukan hanya mendoakan mereka tetapi juga memperhatikan kerohanian para
konselenya.
Seorang konselor
Kristen harus menghindari beberapa hal yang sangat rentan dalam konseling yaitu
di mana konselor harus menghindari menitikberatkan informasi satu pihak,
konselor juga harus menghindari mengambil kesimpulan tergesa-gesa, dan konselor
juga menghindari akrab dengan lawan jenis. Hal ini harus benar-benar
diperhatikan oleh konselor karena hal ini bisa berakibat fatal bagi konsele dan
hal ini tidak menghasilkan konseling Kristen yang efektif.
Ada kelemahan-kelemahan
yang sering kita jumpai dalam konseling-konseling Kristen di mana konselor
kristen lebih menekankan pada hal-hal spiritual. Konselor juga jarang berdoa
bersama dengan konsele dan memberikan nasihat-nasihat berdasarkan kebenaran
Alkitabiah. Tetapi konselor kristen kebanyakan menekankan konselenya membaca
Alkitab, berdoa itulah hal yang terutama dalam konseling Kristen. Hal ini
menjadi suatu keprihatinan dalam konseling Kristen. saya sebagai pembaca
memperhatikan bahwa dalam konseling Kristen itu bukan hanya kata-kata atau
perintah kita yang dalam bentuk spirual bagi mere tetapi kita harus
memberitahukan yang sebenarnya kepada konsele. Karena jika kita tidak
memberitahukan kebenaran Alkitab kepada mereka dan berdoa bersama dengan mereka
itu akan seolah-olah mereka datang kepada orang yang mereka percayai untuk
mebuang-buang waktu karena mereka tidak mendapatkan solusi dan tidak
mendapatkan kebenaran. Saya setuju dengan apa yang dituliskan dalam buku ini.
Melalui buku ini saya
bisa melihat dan saya juga setuju dengan yang dituliskan tersebut. Di mana
dalam buku ini menuliskan bagaimana konseling Kristen yang efektif. Dimana
konseling Kristen itu berdasarkan kebenaran Firman Tuhan. Konseling sering kali
terjebak ke dalam nasihat atau anjuran konselor kepada konselenya sehingga
seringkali konselenya kurang puas dan tidak mendapatkan solusi yang tepat yang
dapat menguatkan konsele tersebut.
Seorang konselor
seringkali hanya menganjurkan konselenya untuk melakukan ini dan itu tetapi
konselor tidak memberi contoh dan solusi yang tepat. Terkadang konsele
membutuhkan nasihat yang real, bersama dengan konselor melakukan doa bersama
dan perenungan Firman Tuhan bersama. Tetapi hal tersebut tidak didapatkan oleh
konsele karena konselor hanya mengatakan berdoalah, serahkan beban atau masalah
yang dihadapi kepada Tuhan dan renungkan Firman Tuhan. Tetapi konselor tidak
mengajak melakukan hal tersebut bersama-sama. setelah dikatakan hal tersebut,
konsele disuruh kembali. Hal ini yang membuat konselenya kurang puas.
Buku ini, menurut saya
adalah suatu buku yang sangat penting untuk setiap orang. Karena buku ini
sangat praktis untuk dipahami dan dilakukan oleh siapapun. Buku ini juga mudah
dimengerti oleh siapapun juga. buku konseling ini buku yang mengajarkan pembaca tetap berfokus
dan mengandalkan Tuhan ketika melakukan konseling. Dalam buku ini juga
menuliskan beberapa tentang masalah yang sering dihadapi konselor dalam
kehidupan konselenya dan juga dalam buku ini dituliskan hal-hal yang penting
untuk mengahadapi konselenya.
Saya merekomendasi buku
ini untuk dibaca oleh para hamba Tuhan, pendeta, guru-guru, dan juga yang
lainnya yang memiliki kerinduan untuk menjadi seorang konselor. Buku ini tidak
bertele-tele untuk menjelaskan tentang konseling Kristen yang efektif itu.
Konseling Kristen itu memang sehaarusnya tidak hanya menekankan spitual tetapi
tindakan yang nyata atau konkret.
II.
Pengantar
Konseling Alkitabiah oleh: John F.
Pengantar konseling
alkitabiah dituliskan bagi seluruh umat Allah tanpa terkecuali. John F.
Menuliskan bukunya tentang pengantar konseling Alkitabiah yang dituliskan dalam
empat bagian besar yaitu pertama,
latar belakang historis konseling Alkitabiah, di mana dalam bagian ini penulis
menjelaskan tentang bagaimana sebenarnya konseling sesuai dengan Alkitab. Di
mana konseling yang Alkitabiah tersebut telah hilang sebelumnya dan melalui
buku ini penulis berharap hal tersebut bisa ditemukan kembali oleh setiap
konselor. Dalam bab ini juga menuliskan tentang bagaimana pada zaman kaum
puritas dan pada abad keduapuluh konseling itu dilakukan oleh konselor.
Melalui bab ini,
pembaca bisa mengetahui bahwa konseling itu biasanya ditemukan di dalam gereja
dan hal ini sebagai kegiatan alami dalam kehidupan spiritual bersama. Bagaimana
pun juga hal ini telah dialami dan dilakukan oleh para rasul. Di mana para
rasul juga melakukan konseling ketika mereka melakukan setiap pelayanan mereka.
Karena ada orang-orang atau jemaat-jemaat yang mereka layani yang memang
membutuhkan konseling. Semua yang dilakukan oleh apara rasul telah dituliskan
dalam Alkitab sehingga para konselor pada masa sekarang ini bisa belajar dari
hal tersebut.
Saya setuju dengan apa
yang dikatakan dalam buku ini, di mana seperti yang dikatana dalam komitmen
puritan, yang mengatakan bahwa Alkitab adalah pusat pemikiran. Yang terpenting
adalah gerakan Alkitab. Melalui hal ini dapat kita lihat bahwa alkitab
merupakan yang terunggul dalam segala hal termasuk dalam praktek konseling.
Melalui hal inilah dapat diketahui bahwa yang terutama dalam konseling adalah
kebenaran Alkitab.
Konseling kaum puritan
difokuskan kepada dosa. Dimana segala sesuatu terjadi dalam hidup setiap orang
itu dikarenakan dosa. Setiap masalah yang terjadi karena dosa. Saya tidak
setuju dengan hal ini dimana menurut saya, masalah terjadi dalam kehidupan
setiap orang bukan hanya diakibatkan dosa tetapi ada hal lain selain dosa.
Contohnya, jika seseorang mengalami sakit, apakah hal itu karena dosa. Itu
adalah suatu masalah yang terjadi dalam hidup manusia. Seperti yang tejadi pada
Ayub, di mana Ayub menderita, tetapi penderitaan yang dia alami itu bukan
karena dosanya.
Kedua,
dasar-dasar
teologis konseling Alkitabiah. Dalam bagian ini membahas tentang hal-hal yang
mendasari konseling dan yang menjadi dasar utama konseling adalah Alkitab atau
Firman Tuhan. Konseling yang Alkitabiah melibatkan Roh Kudus dalam
konselingnya. Di mana Roh Kudus juga memimpin konseling Kristen sehingga
konselor dapat memberikan nasihat dan kebenaran sesuai dengan Firman Tuhan.
Konseling yang Alkitabiah hanya berfokus kepada Allah. saya setuju dengan apa
yang dikatakan dalam bagian ini di mana seorang konselor tidak dapat melakukan
konseling dengan mengandalkan kemampuannya sendiri tanpa berpokus kepada Allah
dan pertolongan dari Roh Kudus.
Ketiga,
proses
konseling Alkitabiah. Dalam bagian ini menuliskan bagaimana seorang konselor
menjalin hubungan yang baik dengan konselenya. Tetapi hubungan tersebut
merupakan hubungan yang bermanfaat yang bisa menolong konsele untuk menghadapi
masalah yang sedang dihadapinya. Seorang konselor menolong konselenya untuk
memberikan harapan bahwa dibalik masalah yang sedang dihadapinya tersebut ada
harapan yang lebih baik. Proses ini juga membantu konsele untuk mengumpulkan
data yang mengakibatkan masalah itu terjadi sehingga masalah tersebut dapat
ditafsirkan oleh konselor. Melalui data yang dikumpulkan konselor dapat
mengetahul apa masalah yang dihadapi oleh konselenya.
Bagian
terakhir, praktik konseling Alkitabiah. Dalam bagian terakhir
ini menjelaskan mengenai bagaimana seorang konselor dapat mempraktikkan
konseling secara Alkitabiah dan dengan tepat bagi orang-orang yang
membutuhkannya. Dan bukan hanya sekedar dipraktikkan tetapi dipahami dan dapat
dihidupi. Dalam bagian terakhir ini menjelaskan setiap konselor mampu memberikan
pertolongan kepada konsele yang membutuhkan pertolongan dan nasihat serta
kebenaran yang alkitabiah.
Buku ini sangatpenting
untuk dipelajari oleh orang-orang yang terpanggil menjadi konselor. Karena buku
ini merupakan buku yang bagus untuk menjadi pelajaran bagi setiap orang, baik
kaum awam, pendeta, pengajar, dan setiap orang yang ingin mengetahui tentang
konseling Kristen yang benar. Melalui buku ini saya mendapatkan banyak hal-hal
yang baru di mana melalui buku ini juga menuliskan semua cara untuk mengkonseling
orang lain itu telah dilakukan oleh Yesus Kristus, para rasul, dan yang lain
yang telah dituliskan dalam Alkitab. Hal yang paling penting dalam konseling
adalah kebenaran yang alkitabiah dan juga Firman Tuhan serta tindakan yang
nyata dari konselor untuk menolong konselinya. Bukan hanya perkataan saja
tetapi tindakan. Salah satu contohnya perenungan Firman Tuhan bersama
konselenya bukan hanya menganjurkan konselenya untuk merenungkan Firman Tuhan
yang dapat menguatkan konselenya. Serta juga konselor mampu mengajar konselenya
untuk berdoa secara langsung bukan hanya menasihati mereka untuk tetap berdoa.
Kedua buku di atas
merupakan buku yang sangat bagus menjadi panduan untuk konselor. Saya sebagai
pembaca mengkritisi buku ini merupakan buku yang bagus yang dapat menolong
setiap pribadi baik konsele maupun konselor. Bukan hanya konselor yang dapat
membaca buku ini. Kensele juga bisa karena buku ini tidak hanya untuk konselor.
Karena ketika konsele membaca buku ini, mereka juga mengerti akan apa yang
dirasakannya. Jadi oleh karena saya telah membaca buku ini, saya
merekomendasikan buku ini untuk dibaca oleh siapapun juga terutama oleh pada
konselor kristen, guru-guru, hamba-hamba Tuhan, dan juga para gembala-gembala.
Siapapun dilatih untuk
melakukan konseling yang efektif. Dan hal yang terpenting dalam konseling itu
adalah Firman Tuhan. Dan dalam konseling itu Roh Kudus berperan penting dimana
Roh Kudus yang menolong setiap orang yang mengkonseling (konselor) maupun orang
yang dikonseling (kensele). Roh Kudus memberikan pertolongan kepada setiap
orang dan konseling Kristen yang efektif itu tetap berpusat kepada Allah yang
menjadi pencipta, pemberi kebebasan dan Tuhan Yesus Kristus yang menjadi tuhan
dan Juruselamat manusia.