Selasa, 15 September 2015

KATEKISMUS SINGKAT WESTMINSTER

KATEKISMUS SINGKAT WESTMINSTER

1.                  Apa tujuan utama manusia?
Tujuan utama manusia adalah untuk memuliakan Allah (Wahyu 4:11) dan menikmati Dia selamanya (Mazmur 73:25-26).
2.     Pedoman apakah yang diberikan Allah untuk menunjukkan kepada kita bagaimana memuliakan serta memperkenankan Dia?
Firman Allah yang termuat di dalam Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru (2 Timotius 3:16), merupakan satu-satunya pedoman pembimbing kita dalam memuliakan serta memperkenankan Allah (wahyu 22:18-19).
3.                 Apa yang terutama di ajarkan oleh Alkitab?
Alkitab terutama mengajarkan apa yang seharusnya dipercayai manusia mengenai Allah (Yohanes 20:30-31), dan kewajiban apa yang dituntut Allah kepada manusia (Mikha 6:8).
4.                Apakah Allah itu?
Allah adalah Roh (Yohanes 4:24), yang tidak terbatas, kekal (Mazmur 90:2), dan tidak berubah (Maleakhi 3:6), dalam keberadaan-Nya, hikmat-Nya, kuasa-Nya, kekudusan-Nya, keadilan-Nya, kebaikan-Nya, dan kebenaran-Nya (Keluaran 3:14; Mazmur 147:5; Wahyu 4:8; Wahyu 15:4; Keluaran 34:6-7).
5.                Apakah ada lebih dari satu Allah?
Hanya ada satu Allah (1 Korintus 8:4), yang hidup dan yang sejati.
6.                Ada berapa pribadi dalam ke-Allah-an?
Ada tiga pribadi dalam ke-Allah-an: Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus (Matius 28:19), dan ketiganya adalah Allah yang esa, yang sama dalam substansi dan setara dalam kuasa dan kemuliaan-Nya (2 Korintus 13:13).
7.                 Apakah ketetapan-ketetapan (dekrit) Allah itu?
Ketetapan-ketetapan Allah adalah maksudnya yang kekal yang sesuai dengan keputusan kehendak-Nya sendiri, Dia telah menentukan sebelumnya setiap hal yang akan terjadi (Efesus 1:4,11).
8.                 Bagaimana Allah melaksanakan ketetapan-Nya?
Allah melaksanakan ketetapan-Nya dalam karya penciptaan serta providensi-Nya.
9.                Apakah yang dimaksud dengan karya penciptaan?
Karya penciptaan adalah tidakan Allah yang menjadikan segala sesuatu dari yang tidak ada menjadi ada (Kejadian 1:1), dengan kuasa Firman-Nya (Ibrani 11:3), dalam waktu enam hari, dan semuanya sungguh amat baik (Kejadian1: 31).
10.            Bagaimana Allah menciptakan manusia?
Allah menciptakan manusia laki-laki dan perempuan, menurut gambar-Nya (Kejadian 1:27), dalam pengetahuan, kebenaran, dan kekudusan (Kolose 3:10; Efesus 4:24), untuk berkuasa atas ciptaan-ciptaan lainnya (Kejadian 1:28).
11.               Apakah yang dimaksud dengan karya providensi Allah?
Karya Providensi Allah adalah tindakan Allah yang mahakudus (Mazmur 145:17), mahabijaksana (Yesaya 28:29), maha kuasa dalam memelihara dan memerintah (Mazmur 103:19) segenap ciptaan-Nya beserta segala tindakan mereka (Matius 10:29).
12.             Tindakan providensi khusus apakah yang Allah buat terhadap manusia di dalam kondisi mereka sebagaimana mereka diciptakan-Nya?
Ketika Allah telah menciptakan manusia, Ia mengadakan suatu kovenan (perjanjian) kehidupan dengannya, dengan syarat ia harus taat sepenuhnya kepada Allah (Roma 10:5); Allah melarangnya memakan buah dari pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat, dengan ancaman hukuman mati (Kejadian 2:17).
13.              Apakah orangtua pertama kita tetap berada dalam kondisi sebagaimana mereka diciptakan?
Orangtua pertama kita, yang dibiarkan mengikuti kehendak bebas mereka, terjatuh dari kondisi sebagaimana mereka diciptakan, dengan berdosa terhadap Allah (Kejadian 3:6; Pengkhotbah 7:29).
14.             Apakah dosa itu?
Dosa ialah segala sesuatu yang tidak sesuai dengan, ataupun pelanggaran terhadap hokum Allah (1 Yohanes 3:4).
15.             Dosa apakah yang telah dilakukan orangtua pertama kita sehingga mereka terjatuh dari kondisi sebagaimana mereka diciptakan?
Dosa yang menyebabkan orangtua pertama kita terjatuh dalam kondisi sebagaimana mereka diciptakan adalah memakan buah terlarang itu (Kejadian 3:6).
16.             Apakah seluruh umat manusia ikut terjatuh di dalam pelanggaran Adam yang pertama?
Kovenan yang diadakan dengan Adam itu tidak hanya bagi dirinya sendiri, namun juga bagi keturunannya (Roma 5:12), sehingga seluruh umat manusia, yang menhadi keturunannya, melalui kelahiran biasa, semuanya telah berdosa di dalam, dan jatuh bersamanya, dalam pelanggarannya yang pertama (Roma 5:19, 12-21).
17.              Ke dalam kondisi apakah kejatuhan itu membawa umat manusia?
Kejatuhan itu membawa manusia jatuh ke dalam kodisi dosa dan penderitaan (Roma 3:23; 3:16).
18.              Terdiri dari apakah keberdosaan dari kondisi berdosa yang ke dalamnya manusia telah jatuh?
Keberdosaan dari kondisi berdosa, ke dalamnya manusia telah jatuh, terdiri dari kesalahan dosa pertama Adam (Roma 5:19), hilangnya kebenaran asali (Roma 3:10), dan tercemarnya seluruh naturnya, hal ini biasanya disebut dosa asal (Kejadian 6:5), bersama dengan ini ialah semua pelanggaran actual yang ditimbulkan olehnya (Matius 15:19).
19.             Apa Penderitaan dari kondisi kejatuhan manusia?
Seluruh umat manusia, akibat kejatuhan mereka, telah kehilangan persekutuan dengan Allah (Kejadian3:24), telah berada di bawah murka serta kutukan-Nya (Galatia 3:10), sehingga menjadikan mereka harus mengalami berbagai penderitaan di dunia (Ratapan 3:39), mengalami kematian (Roma 6:23), dan mengalami siksaan kekal di neraka untuk selama-lamanya (Matius 25:41).
20.           Apakah Allah membiarkan seluruh manusia binasa dalam dosa dan penderitaan?
Allah semata-mata berdasarkan perkenananNya sejak dari kekekalan, telah memilih sebagian orang untuk menerima hidup yang kekal (Efesus 1:4), memasuki suatu kovenan anugerah, untuk melepaskan mereka dari kondisi dosa dan penderitaan, dan untuk membawa mereka ke dalam kondisi keselamatan oleh sang penebus (Roma 3:21-22).
21.             Siapa yang menjadi penebus umat pilihan Allah?
Satu-satunya penebus umat pilihan Allah hanyalah Tuhan Yesus Kristus (1 Timotius 2:5), yang adalah anak Allah yang kekal, yang telah menjadi manusia (Yohanes 1:14), dan demikian terus sebagai manusia dan Allah dalam dua natur yang berbeda, dan dalam satu pribadi (Roma 9:5), untuk selama-lamanya (Ibrani 7:24).
22.            Bagaimanakah Kristus yang adalah anak Allah, menjadi manusia?
Kristus, Anak Allah menjadi manusia dengan mengambil bagi diri-Nya suatu tubuh yang sejati (Ibrani 2:14), serta satu jiwa yang berakal budi (Matius 26:38), yang dikandung oleh Roh Kudus, di dalam rahim anak dara Maria, serta dilahirkan olehnya (Lukas i:31, 35), namun tanpa dosa (Ibrani 7:26).
23.            Jabatan apakah yang dilaksanakan Yesus Kristus sebagai penebus kita?
Kristus sebagai Penebus kita, melaksanakan jabatan nabi (Kisah Para rasul 3:22), imam (Ibrani 5:6), dan raja (Mazmur 2:6), baik dalam keadaan perendahan-Nya maupun pemuliaan-Nya.
24.           Bagaimana Kristus melaksanakan jabatan-Nya sebagai seorang nabi?
Kristus melaksanakan jabatan sebagai seorang nabi, dengan menyatakan kepada kita (Yohanes 1:18), melalui firman dan roh-Nya (1 Korisntus 2:13), kehendak Allah bagi keselamatan kita (2 Timotius 3:15).
25.            Bagaimana Kristus melaksanakan jabatan-Nya sebagai imam?
Kristus melaksanakan jabatan-Nya sebagai iamam, dengan mempersembahkan diri-Nya sendiri {cukup hanya} satu kali sebagai korban yang memuaskan keadilan ilahi (Ibrani 8:1; 9:28), dan mendamaikan kita dengan Allah (Ibrani 2:17), dan terus menerus menjadi pengantara bagi kita (Ibrani 7:25).
26.           Bagaimana Kristus melaksanakan jabatannya sebagai raja?
Kristus melaksanakan jabatan-Nya sebagai raja, dengan menaklukkan kita kepada diri-Nya (Mazmur 110:3), memerintah serta melindungi kita (Yesaya 33:2; 32:1-2), dan mengekang serta menaklukkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya (1 korintus 15:25).
27.            Mencakup apasajakah kerendahan Kristus?
Perendahan Kristus mencakup hal-hal sebagai berikut; Dia dilahirkan, bahkan dalam keadaan yang hina (Lukas 2:7), tunduk kepada hukum taurat (Galatia 4:4), mengalami penderitaan hidup (Yesaya 53:3), murka Allah (Matius 27:46), dan kematian terkutuk di atas kayu salib (Filipi 2:8), dikuburkan (1 Korintus 15: 4), dan berada di bawah kuasa maut untuk sesaat lamanya (1 Korintus 15:4).
28.            Mencakup apa sajakah pemuliaan Kristus?
Pemuliaan Kristus mencakup: kebangkitan-Nya dari kematian pada hari ketiga (1 Korintus 15:4), kenaikan-Nya ke sorga (Kisah Para rasul 1:9), duduk di sebelah kanan Allah Bapa (Efesus 1:20), dan kedatangan-Nya untuk menghakimi dunia ini pada akhir zaman (Kisah Para Rasul 17:31).
29.           Bagaimanakah kita dijadikan berbagian dalam penebusan yang dibayar lunas oleh Kristus?
Kita dijadikan berbagian dalam penebusan yang telah di bayar lunas oleh Kristus melalui pengaplikasian efektif penebusan itu oleh Roh kudus-Nya (Titus 3:5) kepada kita (Yohanes 1:12).
30.           Bagaimanakah Roh Kudus menerapkan kepada kita penebusan yang telah di bayar lunas oleh Kristus itu?
Roh Kudus menerapkan kepada kita penebusan yang dibayar lunas oleh Kristus (Yohanes 6:63), dengan mengerjakan iman di dalam kita (Efesus 2:8) dan dengan jalan demikian mempersatukan kita dengan Kristus dalam panggilan efektif kepada kita (1 Korintus 1:9).
31.              Apakah yang dimaksud dengan panggilan efektif itu?
Panggilan efektif adalah karya Roh Kudus (2 Timotius 1:8-9), yang dengannya Dia meyakinkan kita akan dosa serta penderitaan yang ditimbulkannya (Kisah Para Rasul 2:37), mencerahkan akal budi kita dalam pengenalan akan Kristus (Kisah Para Rasul 26:18), dan memperbaharui kehendak kita (Yehezkiel 11:19), ia meyakinkan seta memampukan kita untuk menerima Yesus Kristus yang ditawarkan secara cuma-cuma kepada kita di dalam injil (Yohanes 6:44).
32.            Manfaat apakah yang menjadi bagian dari mereka yang dipanggil secara efektif dalam kehidupan ini?
Mereka yang dipanggil secara efektif, dalam kehidupan ini akan berbagian dalam pembenaran (Roma 8:30), adopsi (Efesus 1:5), dan pengudusan, sera sejumlah manfaat yang mengiringi ataupun mengalir dari manfaat-manfaat yang disebutkan di atas (1 Korintus 1:30).
33.             Apakah yang dimaksud dengan pembenaran?
Pembenarana adalah satau tindakan anugerah Allah secara cuma-cuma, yang dengannya Ia mengampuni semua dosa kita (Efesus 1:7), dan menerima kita sebagai orang-orang yang benar dalam pandangan-Nya (2 Korintus 5:21), semata-mata karena kebenaran yang diamputasikan (diperhitungkan) atas kita, dan yang diterima hanya melalui iman (Roma 5:19; Galatia 2:16).
34.            Apa yang dimaksud dengan adopsi?
Adopsi adalah suatu tindakan anugerah Allah secara cuma- cuma (1 Yohanes 3:1), yang melaluinya kita diterima menjadi anak-anak-Nya, dan memiliki segala hak dan privilese sebagai anak-anak Allah (Yohanes 1:12; Roma 8:17).
35.            Apa yang dimaksud dengan pengudusan?
Pengudusan adalah adalah suatu tindakan anugerah Allah secara cuma- Cuma (2 Tesalonika 2:13), yang dengannya kita diperbaharui dengan seluruh keberadaan kita menurut gambar Allah (Efesus 4:23-24), dan semakin dimampukan untuk mati terhadap dosa, hidup bagi kebenaran (Roma 6:4, 6).
36.            Manfaat-manfaat apa yang dalam kehidupan ini menyertai atau berasal dari pembenaran, adopsi dan pengudusan?
Manfaat-manfaat yang dalam kehidupan ini menyertai atau berasal dari pembenaran, adopsi dan pengudusan adalah jaminan akan kasih Allah (Roma 5:1-2,5),  bertumbuh dalam anugerah (Amsal 4:18), dan ketekunan di dalamnya sampai pada kesudahnnya (2 Petrus 1:10).
37.             Manfaat-manfaat apakah yang diterima oleh orang percaya dari Kristus pada waku kematiannya?
Pada waktu kematiannya, jiwa orang percaya akan disempurnakan dalam kekudusan (Ibrani 12:23), dan akan segera masuk ke dalam kemuliaan (Lukas 23:43), dan tubuh mereka sementara  tetap dipersatukan dengan Kristus (1 Tesalonika 4:14), akan tetap tinggal di dalam kubur sampai hari kebangkitan(Yesaya 57:2; Yohanes 5:28-29).
38.             Manfaat apakah yang diterima oleh orang percaya dari Kristus pada saat kebangkitan?
Pada saat kebangkitan, orang percaya yang dibangkitkan dalam kemuliaan (Yohanes 5:28-29) akan diakui dan dibebaskan dari segala tuduhan di hadapan semua orang  pada hari penghakiman (Matius 10:23; Matius 25:23), dan akan diberikan kebahagiaan yang sempurna dalam menikmati Allah (1 Yohanes 3:2; 1 Korintus 13:12) secara penuh dalam kekekalan (1 Tesalonika 4:17).
39.            Kewajiban apa yang dituntut Allah dari manusia?
Kewajiban yang dituntut Allah dari manusia adalah ketaatan kepada kehendak-Nya yang dinyatakan (Mikha 6:8)
40.          Apakah yang pertama kali Allah nyatakan kepada manusia untuk menjadi kaidah bagi ketaatannya?
Yang pertama kali Allah nyatakan  kepada manusia untuk menjadi kaidah bagi ketaatannya adalah hukum moral (Roma 2:14-15)
41.             Di manakah hukum moral terungkap secara ringkas?
Hukum moral terangkum secara ringkas dalam sepuluh perintah (Keluaran 31:18)
42.           Apa inti dari sepuluh perintah?
Inti dari sepuluh perintah adalah mengasihi Tuhan, Allah kita dengan segenap hati kita, dengan segenap jiwa kita, dengan segenap kekuatan kita, dengan segenap akal budi kita, dan mengasihi sesama kita seperti diri kita sendiri (Matius 22:37-40).
43.            Apa bunyi kalimat pembukaan dari sepuluh perintah?
Kalimat pembukaan dari sepuluh perintah berbunyi: Akulah Tuhan Alllahmu yang membawa engkau keluar dari Tanah Mesir, dari tempat perbudakan (Keluaran 20:2).
44.           Apa yang diajarkan oleh kalimat pembukaan dari sepuluh perintah kepada kita?
Kalimat pembukaan dari sepuluh perintah mengajarkan kita bahwa Allah adalah Tuhan, Allah kita, penebus kita, maka kita harus melakukan semua perintah-Nya (Yosua 24:18; 1 Korintus 6:20).
45.           Apa bunyi perintah pertama?
Perintah pertama berbunyi, “Jangan aada padamu Allah lain di hadapan-Ku” (Keluaran 20:3).
46.           Apa yang dituntut dalam perintah pertama?
Perintah pertama menuntut kita untuk mengenal (1 Tawarikh 28:9) dan mengakui bahwa Allah adalah satu-satunya Allah yang benar, bahwa Ia adalah Allah kita (Ulangan 26:17), dan untuk menyembah dan memuliakan Dia seturut dengan hal itu (Matius 4:10).
47.            Apa yang dilarang dalam perintah pertama?
Perintah pertama melarang penyangkalan terhadap Allah (Mazmur 14:1), atau tidak menyembah dan memuliakann Allah yang benar sebagai Allah (Roma 1:21), dan sebagai Allah kita (Mazmur 81:12), dan melarang kita untuk memberikan penyembahan dan kemuliaan yang menjadi hak Allah itu kepada yang lain (Roma 1:25).
48.            Apa yang secara khusus diajarkan kepada kita melalui kata-kata-kata “di hadapan-Ku” dalam perintah pertama?
Kata-kata “di hadapan-Ku” dalam perintang pertama mengajarkan kita bahwa Allah, yang melihat segala sesuatu (Ibrani 4:13), memperhatikan dan sangat tidak berkenan dengan dosa memiliki “allah” lain apapun Ulangan 32:16 ().
49.           Apa bunyi perintah kedua?
Perintah kedua berbunyi, “jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air  di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku Tuhan Allahmu adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan berpegang pada perintah-perintah-Ku” (Keluaran 20:4-6).
50.           Apa yang dituntut dalam perintah kedua?
Perintah kedua menuntut kita agar menerima, menaati (Matius 28:20), dan memelihara kemurnian dan keutuhan dari ibadah dan pranata agamawi, seperti yang telah Allah tetapkan di dalam Firman-Nya (Ulangan 12:32).
51.             Apa yang dilarang dalam perintah kedua?
Perintah kedua melarang kita menyembah Allah dengan memakai patung atau gambar (Ulangan 4:15-16), atau menyembah dengan cara lain apa pun  yang tidak ditetapkan Allah dalam Firman-Nya (Ulangan 12:32).
52.            Alasan apa yang dicantumkan dalam perintah kedua?
Alasan yang dicantumkan dalam perintah kedua adalah kedaulatan Allah atas kita (Mazmur 95:6), hak kepemilikan-Nya atas kita (Mazmur 45:12), dan keseriusan-Nya untuk disembah dengan cara yang benar (Keluaran 34:13-14).
53.            Apa bunyi perintah ketiga?
Perintah ketiga berbunyi, “Jangan menyebut nama Tuhan, Allahmu, dengan sembarangan, sebab Tuhan akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan semabarangan.”
54.           Apa yang dituntut dalam perintah ketiga?
Perintah ketiga menuntut kita untuk memakai nama (mazmur 29:2), gelar (Mazmur 68:5), atribut (Wahyu 15:4), ketetapan, firman (Mazmur 138:2), dan karya (Ayub 36:24)  Allah dengan kudus dan penuh hormat.
55.            Apa yang dilarang dalam perintah ketiga?
Perintah ketiga melarang semua pencemaran atau penyalahgunaan terhadap hal apapun yang allah gunakan untuk memperkenalkan diri (Maleakhi 1:6,7; 3:14).
56.           Alasan apa yang dicantumkan dalam perintah ketiga?
Alasan yang dicantumkan adalah bagaimanapun pelanggaran perintah ini bisa luput dari hukuman manusia, namun Tuhan Allah kita, tidak akan membiarkan mereka lolos dari penghakiman-Nya yang benar dan adil (Ulangan 28:58-59).
57.            Apa bunyi perintah keempat?
Perintah keempat berbunyi, “Ingatlah dan kuduskanlah hari sabat; enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari sabat Tuhan, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekeerjaan, engkau atau anakmu laku-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang ditempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya Tuhan memberkati hari sabat dan menguduskannya.”
58.            Apa yang dituntut dalam perintah keempat?
Perintah keempat menuntut dikuduskannya bagi Allah waktu-waktu sebagaimana yang telai Ia tetapkan di dalam Fiman-Nya, yaitu satu hari penuh di dalam tujuh hari, sebagai hari sabat yang dikuduskan bagi diri-Nya (keluaran 20:8-11).
59.             Hari manakah dari ketujuh hari, yang telah ditetapkan sebagai hari sabat?
Dalam permulaan penciptaan dunia hingga kebangkitan Kristus, Allah telah menetapkan hari ketujuh sebgai hari sabat (kejadian 2:2-3); dan sejak kebangkitan Kristus hingga akhir zaman, hari pertama dari seminggu adalah sebagai hari sabat Kristen (1 Korintus 16:2; Kisah para rasul 20:7).
60.            Dengan cara bagaimanakah hari sabat harus dikuduskan?
Hari sabat dikuduskan dengan istirahat yang kudus sepanjang hari itu, yaitu dengan menghentikan berbagai pekerjaan dan reaksi duniawi yang boleh dilakukan pada hari-hari lain (Imamat 23:3); dengan menghabiskan seluruh waktu untuk melakukan ibadah secara bersama-sama maupun secara pribadi (Keluaran 16:25-28; Nehemia 13:15-22), kecuali keterlibatan dalam pekerjaan-pekerjaan yang merupakan keharusan, dan yang menyatakan kemurahan (Matius 12:1-13).
61.              Apakah yang dilarang oleh perintah keempat?
Perintah keempat melarang kita mengabaikan atau melaksanakan secara sembarangan berbagai kewajibhan yang dituntut dari kita (Matius 1:13), mencemarkan hari Tuhan dengan malas-malasan, atau dengan melakukan hal-hal yang berdosa (Yehezkiel 23:38), atau dengan pikiran-pikiran, kata-kata, atau pekerjaan-pekerjaan yag tidak penting, berkenaan dengan pekerjaan atau rekreasi kita (Yesaya 58:13).
62.             Apakah alasan bagi perintah keempat ini?
Alasan yang diberikan dalam perintah keempat adalah, Allah sudah memberikan kepada kita enam hari dalam seminggu untuk melakukan pekerjaan kita sendiri (Keluaran 31:15-16), Ia menuntut hari ketujug sebagai milik-Nya yang khusus (Imamat 23:3), Ia memberikan teladan-Nya (keluaran 31:17), dan memberkati hari sabat tersebut (Kejadian 2:3).
63.             Apa bunyi perintah kelima?
Perintah kelima berbunyi, “Horma0tilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu.”
64.            Apakah yang dituntut dalam perintah kelima?
Perintah kelima menuntut kita memelihara sikap hormat, dan menunaikan kewajiban terhadap setiap orang, menurut kedudukan dan relasi mereka dengan kita, baik sebagai atasan (Efesus 5:22; Efesus 6:1;roma 13:1), bawahan (Efesus 6:9), ataupun yang sederajat dengan kita (Roma 12:10).
65.             Apakah yang dilarang dalam perintah kelima?
Perintah kelima melarang kita melalaikan atau melakukan apapun yang bertentangan dengan sikap menyatakan hormat dan kewajiban yang harus kita berikan kepada setiap orang, menurut kedudukan dan relasi kita dengan mereka (Roma 13:7).
66.            Apakah alasan yang dicantumkan dalam perintah kelima?
Alasan yang dicantumkan dalam perintah kelima adalah janji umur panjang dan kemakmuran (sejauh hal itu demi melayani kemuliaan Allah dam kebaikan mereka sendiri) bagi semua orang yang menjalankan perintah ini (Efesus 6:2).
67.             Apa bunyi perintah keenam?
Perintah keenam berbunyi, “Jangan membunuh!”(Keluaran 20:13)
68.             Apa yang dituntut dalam perintah keenam?
Perintah keenam menuntut kita untuk melakukan segala usaha yang dibenarkan untuk memelihara kehidupan kita (Efesus 5:28-29) dan kehidupan orang lain (Mazmur 82:3-4).
69.            Apa yang dilarang dalam perintah keenam?
Perintah keenam melarang kita untuk mengambil nyawa kita sendiri (Kisah Para Rasul 16:28) ataupun nyawa sesame kita secara tidak adil (Kejadian 9:6), atau melakukan perbuatan apapun yang mempunyai kecenderungan demikian (Amsal 24:11-12).
70.            Bagaimanakah bunyi perintah ketujuh?
Perintah ketujuh berbunyi, “Jangan berzinah!” (Keluaran 20:14)
71.               Apakah yang dituntut dalam perintah ketujuh?
Perintah ketujuh menuntut agar kita memelihara kesucian diri kita sendiri (2 Timotius 2:22) dan sesama kita (1 Petrus 3:2), baik dalam hati (Matius 5:28), perkataan (Kolose 4:6), dan tingkah laku (1 Petrus 3:2).
72.             Apakah yang dilarng dalam peritah ketujuh?
Perintah ketujuh melarang semua pemikiran (matius 5:28), perkataan (Efesus 5:4) dan perbuatan (Efesus 5:3)  yang tidak suci.
73.             Apakah bunyi perintah ke delapan?
Perintah kedelapan berbunyi, “Jangan mencuri!.
74.            Apa yang dituntut dalam perintah kedelapan?
Perintah kedelapan menuntut kita melakukan dengan cara yang dibenarkan dalam memperoleh dan memajukan kekayaan dan milik lahiriah kita (Roma 12:17; Amsal 27:23) dan orang lain (Imamat 25:35; Filipi 2:4).
75.            Apa yang dilarang dalam perintah kedelapan?
Perintah kedelapan melarang perbuatan apapun yang merampas atau secara tidak adil dapat mengganggu kekayaan  atau hak milik lahiriah kita (1 Timotius 5:8) ataupun sesame kita (Efesus 4:28).
76.            Apa bunyi perintah kesembilan?
Perintah kesembilan berbunyi, “Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu!”(Keluaran 20:16)
77.             Apa yang dituntut dalam perintah kesembilan?
Perintah kesembilan menuntut kita untuk memelihara dan memajukan kebenaran di antara sesama manusia (Zakaria 8:16), serta nama baik kita sendiri (1 Petrus 3:16) maupun nama baik sesama kita (3 Yohanes 12), khususnya dalam memberikan kesaksian (Amsal 14:5).
78.             Apa yang dilarang dalam perintah kesembilan?
Perintah kesembilan melarang segala sesuatu yang merupakan kebenaran (Roma 3:13), merusak nama baik kita sendiri (Ayub 27:5) ataupun nama baik sesama kita (Mazmur 15:3)..
79.            Apakahkah bunyi perintah kesepuluh?
Perintah kesepuluh berbunyi, “Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu!” (Keluaran 20:17)
80.           Apakah yang dituntut dalam perintah kesepuluh?
Perintah kesepuluh menuntut agar kita puas sepenuhnya dengan kondisi kita (Ibrani 13:5), serta memiliki sikap yang benar dan penuh kasih terhadap sesama kita, dan segala milik kepunyaannya (Roma 12:15; 1 Korintus 10:24).
81.              Apakah yang dilarang dalam perintah kesepuluh?
Perintah kesepuluh melarang ketidakpuasan atas apa yang kita miliki (1 Korintus 10:10), iri hati atau kesal atas kebaikan yang dialami sesama kita (Yakobus 3:16) dan semua dorongan hati serta perasaan yang tidak pantas terhadap apa yang dimilikinya (1 Petrus 2:1).
82.            Adakah orang yang sanggup menjalankan perintah-perintah Allah dengan sempurna?
Sejak kejatuhan manusia ke dalam dosa, tidak ada manusia biasa yang mampu secara sempurna menjalankan perintah-perintah Allah dalam kehidupan ini (Keluaran 20:13;Pengkhotbah 7:20), sebaliknya setiap hari manusia melanggarnya dalam pikirannya (Kejadian 8:21), perkataan (Yakobus 3:8), dan perbuatan (Yakobus 3:2) mereka.
83.             Apakah semua pelanggaran hokum sama kejinya?
Sebagian dosa, pada dirinya, dan oleh karena adanya factor-farktor yang memberatkan, lebih keji dalam pandangan Allah dibandingkan dengan dosa yang lain (Yohanes 19:11).
84.            Apakah yang patut diterima oleh setiap dosa?
Setiap dosa patut menerima murka dan kutuk Allah, baik dalam kehidu[an sekarang ini, maupun dalam kehidupan yang akan datang (Galatia 3:10; Matius 25:41).
85.            Apakah yang dituntut Allah dari kita, agar kita boleh dilepaskan dari murka dan kutuk-Nya yang layak menimpa kita karena dosa?
Agar terlepas dari murka dan kutuk Allah yang layak menimpa kita karena dosa, Allah menuntut dari kita iman dalam Yesus Kristus, pertobatan yang memimpin kepada kehidupan (Kisah para rasul 20:21), dan dengan tekun memakai semua sarana eksternal yang Kristus pakai untuk mengkomunikasikan berkat-berkat penebusan-Nya kepada kita (2 Petrus 1:10).
86.            Apakah yang dimaksud dengan iman di dalam Yesus Kristus?
Iman di dalam Yesus Kristus adalah anugerah yang menyelamatkan (Efesus 2:8), yang dengannya kita menerima Dia dan bersandar hanya kepada-Nya untuk keselamatan ketika Ia ditawarkan kepada kita di dalam injil (Yohanes 1:12; Galatia 2:16)..
87.             Apakah yang dimaksud dengan pertobatan yang memimpin kepada hidup?
Pertobatan yang memimpin kepada hidup adalah anugerah yang menyelamatkan (Kisah Para Rasul 11:18), yang dengannya seorang berdosa, oleh suatu kesadaran akan dosanya, dan pemahaman akan belas kasihan Allah di dalam Kristus  (Kisah Para Rasul 2:37-38), dengan kesedihan dan kebencian yang sungguh-sungguh terhadap dosa, berpaling dari dosa lkepada Allah (Yehezkiel 36:31) dan dengan ketetapan hati, serta usaha yang sungguh-sungguh untuk mencapai ketaatan yang baru (2 Korintus 7:11).
88.             Apakah sarana-sarana lahiriah yang Kristus pakai untuk mengomunikasikan kepada kita berkat-berkat penebusan-Nya?
Sarana-sarana lahiriah dan biasa, yang Kristus pakai untuk mengomunikasikan berkat-berkat penebusan-Nya kepada kita adalah ketetapan-ketetapan-Nya (Matius 28:20), khususnya Firman, sakramen, dan doa (Kisah Para Rasul 2:42, semuanya itu harus dijadikan efektif bagi keselamatan umat pilihan-Nya (1 Korintus 3:6).
89.            Bagaimanakah Firman menjadi Sarana Keselamatan yang efektif?
Roh Kudus menjadikan pembacaan firman, dan khususnya pemberitaannya, sebagai sarana yang efektif untuk meyakinkan dan mempertobatkan orang-orang berdosa (Mazmur 19:8), dan untuk menumbuhkan mereka dalam kekudusan dan penghiburan (Kisah Para Rasul 20:32), melalui iman yang membawa kepada keselamatan (Roma 1:16).
90.          Bagaimanakah firman seharusnya dibaca dan didengaar, agar dapat menjadi sarana yang efektif bagi keselamatan?
Agar firman dapat menjadi sarana yang efektif bagi keselamatan, kita harus memperhatikannya dengan tekun (Amsal 8:34), kesiapan hati (1 Petrus 2:2), dan doa (Mazmur 119:18), menerima dengan imanIbrani 4:2) dan kasih2 Tesalonika 2:10), menyimpannya dalam hati (Mazmur 119:11), dan melakukan dalam hidup kita (Yakobus 1:25).
91.             Bagaimanakah sakramen dapat menjadi sarana keselamatan yang efektif?
Sakramen menjadi sarana yang efektif, bukan karena adanya kuasa khusus di dalamnya, ataupun dalam diri orang yang melayankannya (1 Korintus 3:7), tetapi semata-mata oleh anugerah Kristus, dan karya Roh Kudus di dalam diri mereka yang menerimannya dengan iman (1 Petrus 3:21).
92.           Apakah sakramen itu?
Sakramen adalah suatu ketetapan kudus yang ditetapkan oleh Kristus, di mana melalui tanda-tanda yang kelihatan, Kristus dan berkat-berkat dari kovenan yang baru dilambangkan (1 Korintus 11:26), dimeteraikan, dan diaplikasikan kepada orang-orang percaya (Roma 4:11).
93.            Apa sajakah sakramen-sakramen perjanjian baru itu?
Sakramen-sakramen perjanjian baru adalah baptisan (Matius 28:19) dan perjamuan kudus (1 Korintus 11:23).
94.           Apakah baptisan itu?
Baptisan merupakan suatu sakramen yang di dalamnya pembasuhan dengan air di dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus (Matius 28:19), menandakan dan memateraikan persatuan kita dengan Kristus, kita berbagian dalam berkat-berkat kovenan anugerah, dan ikrar kita untuk menjadi milik Tuhan (Galatia 3:27; Roma 6:4)
95.           Untuk Siapakah baptisan dilayankan?
Baptisan tidak dilayankan untuk siapapun yang berada di luar gereja yang kelihatan, sampai mereka menyatakan iman mereka kepada Kristus dan ketaatan kepada-Nya (Kisah Para Rasul 8:36-37), tetapi anak-anak anggota gereja yang kelihatan harus dibaptis (Kisah Para Rasul 2:39; Kejadian 17:10; Kolose 2:11-12; 1 Korintus 7:14)
96.           Apakah perjamuan Kudus itu?
Perjamuan kudus adalah suatu sakramen, di mana dengan member dan menerima roti dan anggur sesuai dengan ketetapan Kristus, kematian-Nya diberitakan (Lukas 22:19-20); dan orang-orang yang menerimanya dengan cara yang layak, bukan secara jasmaniah atau kedagingan, melainkan melalui iman, dijadikan berbagian di dalam tubuh dan darah-Nya, dengan semua berkat-berlat daro-Nya. Dengan demikian mereka mendapatkan makanan rohani dan bertumbuh dalam anugerah (1 Korisntus 10:16).
97.            Apakah yang dituntut untuk dapat menerima Perjamuan Kudus dengan cara yang layak?
Yang dituntut dari mereka yang akan berbagian dalam Perjamuan Kudus dengan cara yang layak adalah agar mereka menguji apakah mereka mengakui tubuh Kristus (1 Korisntus 11:28), apakah iman mereka berakar di dalam Dia (2 Korintus 13:5), apakah mereka memiliki pertobatan (1 Korintsu 11:31), kasih (1 Korintus 14:1), dan ketaatan yang baru (1 Korintus 5:8); supaya jangan sampai, dengan cara yang tidak layak, mereka makan dan minum untuk mendatangkan hukuman bagi diri mereka sendiri (1 Korintus 11:27).
98.            Apakah doa itu?
Doa adalah mempersembahkan kepada Allah keinginan-keinginan kita (Mazmur 62:9) akan hal-hal yang sesuai dengan kehendak-Nya (Roma 8:27), di dalam nama Kristus (Yohanes 16:23), serta mengakui dosa-dosa kita (Daniel 9:4), dan dengan penuh syukur mengakui segala belas kasihan-Nya (Filipi 4:6).
99.           Kaidah apakah yang telah Allah berikan untuk menuntun kita dalam doa?
Seluruh Firman Allah berguna untuk menuntun kita dalam doa (1 Yohanes 5:14); tetapi kaidah penuntun yang khusus adalah rumusan doa yang Kristus ajarkan kepada murid-murid-Nya, yang umumnya disebut Doa Bapa Kami (Matius 6:9).
100.       Apakah yang diajarkan oleh kalimat pembukaan dari Doa Bapa Kami?
Kalimat pembukaan dari Doa Bapa Kami (yaitu, Bapa kami yang di Sorga), mengajar kita untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan segala penghormatan dan keberanian kudus (Efesus 3:12), bagaikan seorang anak yang datang kepada seorang ayah (Roma 8:15), yang sanggup dan siap untuk menolong kita (Efesus 3:20;Matius 7:11); dan bahwa kita harus berdoa bersama dan bagi sesama kita (Efesus 6:18).
101.         Apakah yang kita doakan dalam permohonan pertama?
Dalam permohonan pertama (yaitu, Dikuduskanlah nama-Mu), kita berdoa agar Allah memampukan kita dan sesama kita untuk memuliakan Dia dalam segala hal yang Ia pakai untuk menyatakan diri-Nya (Mazmur 67:2-4); agar Ia mengatur segala sesuatu bagi kemuliaan-Nya sendiri (Roma 11:36).
102.        Apakah yang kita doakan dalam permohonan kedua?
Dalam permohonan kedua (yaitu, Datanglah kerajaan-Mu), kita berdoa agar kerajaan iblis dihancurkan (Mazmur 68:2), agar kerajaan anugerah dapat dimajukan (Mazmur 72:11), agar diri kita maupun orang lain dibawa masuk dan dipelihara di dalamnya (2 Tesalonika 3:1), dan agar kerajaan kemuliaan dipercepat kedatangannya (Wahyu 22L20).
103.        Apakah yang kita doakan dalam permohonan ketiga?
Dalam permohonan ketiga (yaitu, Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga), kita berdoa agar Allah oleh anugerah-Nya, menjadikan kita mampu dan rela untuk mengetahui, menaati (Filipi 2:13;Mazmur 119:18), dan tunduk kepada kehendak-Nya di dalam segala hal (Matius 26:42:Kisah Para Rasul 21:14; Ayub 1: 21), sebagaimana yang dilakukan oleh para malaikat sorga (Mazmur 103:20).
104.       Apakah yang kita doakan dalam permohonan keempat?
Dalam permohonan keempat (yaitu, berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya), kita berdoa agar dari anugerah Allah yang Cuma-Cuma kita dapat memperoleh suatu bagian yang secukupnya dari hal-hal yang baik dalam kehidupan ini (Amsal 30:8), dan menikmati berkat-berkat-Nya beserta semuanya itu (Mazmur 90:17).
105.        Apakah yang kita doakan dalam permohonan kelima?
Dalam permohonan kelima (yaitu, dan ampunila kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami), kita berdoa agar kiranya Allah, oleh karena Kristus, berkenan mengampuni segala dosa kita (Efesus 1:7; Kisah Para Rasul 2:38), kita lebih berani memohonkan hal ini karena oleh anugerah-Nya, kita dimampukan untuk dengan hati yang tulus mengampuni orang lain (Matius 6:14; 18:23-35).
106.       Apakah yang kita doakan dalam permohonan keenam?
Dalam permohonan keenam, (yaitu, Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat), kita berdoa agar Allah menjaga kita agar tidak dicobai untuk berbuat dosa (Matius 26:41; Mazmur 19:13-14), atau menopang dan melepaskan kita ketika kita dicobai (Mazmur 51:12; 51:14)
107.        Apakah yang diajarkan oleh kalimat penutup Doa Bapa kami?
Kalimat penutup dalam Doa Bapa Kami (yaitu, Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin), mengajarkan kita untuk mendapatkan keberanian untuk berdoa hanya dari Allah (Daniel 9:18-19), dan agar di dalam doa-doa kita, kita memuji Dia, mengakui bahwa kerajaan, kuasa, dan kemuliaan adalah milik-Nya (1 Tawarikh 29:11; 29:13), dan dalam kesaksian tentang kerinduan serta keyakinan kita untuk didengarkan, maka kita mengatakan, Amin (Wahyu 22:20).