ISU-ISU PASTORAL MASA KINI
I.
You
lost Me: Mengapa Orang Kristen Muda Meninggalkan Gereja Oleh David Kinnaman dan
Aly Hawkins (264 halaman)
Dewasa ini di dalam
buku you lost me menggambarkan
perjalanan anak-anak muda dan dewasa muda. Di mana pada anak muda kebanyakan merasa
terpisah dari gereja dan bahkan dari kekristenan. Banyak anak muda yang tumbuh
besar di gereja dan waktu mereka terpisah dari komunitas Kristen, tidak ragu
untuk menyalahkan komunitas di mana dulu mereka berada. Banyak anak muda merasa
bahwa mereka tidak meninggalkan gereja tetapi gereja yang meninggalkan mereka.
Orang Kristen muda atau
dewasa muda berpikir mereka adalah orang Kristen yang menyakitkan, terus
terang, dan sepertinya menghujat Tuhan, yang telah meninggalkan iman mereka
bahkan meninggalkan gereja. You lost me
adalah tentang persepsi mereka tentang gereja, Kekristenan dan budaya di
dalamnya ada kepedulian, harapan, imajinasi, frustasi dan kekecewaan yang
mereka alami. You lost me menjelaskan
konteks budaya generasi yang akan datang dan membantu mereka bagaimana bisa
mengikut Yesus dan membantu orang muda tetap setia mengikut Yesus di tengah
dunia dan budaya yang terus berubah ini.
Dewasa ini, jutaan
orang Kristen muda atau dewasa muda tidak lagi terlibat aktif di gereja,
sebagian tidak pernah kembali ke gereja, sementara sebagian lagi hidup tidak
jelas walaupun meeka hidup dalam komunitas Kristen. orang-orang muda memutuskan
hubugan dengan gereja karena beberapa hal, yaitu:
1. Over
protektif di mana gereja dianggap pembunuh kreativitas sehingga mengatakan
bahwa terlibat dalam gereja adalah sebuah kutukan.
2. Dangkal
di mana orang-orang Kristen muda atau dewasa muda memiliki pemahaman mereka
tentang gereja yang mengatakan bahwa gereja itu membosankan.
3. Anti
ilmu pengetahuan di mana gereja mengatakan iman dan ilmu pengetahuan tidak bisa
bekerja sama.
4. Represit
di mana gereja membatasi cara pikir
individualis orang-orang Kristen muda atau dewasa muda.
5. Eksklusif
di mana orang-orang Kristen muda atau dewasa muda dibentuk oleh budaya yang
menghargai keterbukaan, toleransi, dan penerimaan.
6. Sempurna
di mana orang Kristen muda atau dewasa muda mengatakan gereja bukanlah tempat
di mana mereka bisa mengutarakan keraguan meeka.
Beberapa kritikan
orang-orang Kristen muda atau dewasa muda terhadap gereja dimana dikatakan
bahwa orang Kristen menganggap semua yang ada di luar gereja sesat dan orang Kristen
takut dengan budaya pop, terutama film dan musik. Orang Kristen juga membuat
perbedaan yang salah tentang yang kudus dan yang sekuler. Orang Kristen tidak
mau berurusan dengan kompleksitas atau realitas dunia.
II. Biblical Church Growth: Bagaimana
Anda Dapat Bekerja Dengan Allah Untuk Membangun Gereja Yang Setia Oleh Gary L. McIntosh (189 halaman)
Dalam
gereja-gereja yang ada kita bisa melihat diluar tampak sama. hampir semua
gereja memiliki ibadah-ibadah penyembahan, program-program untuk semua usia, gedung-gedung
pertemuan dan persamaan-persamaan lainnya. Beberapa gereja memancarkan gairah
yang memberi kehidupan sementara yang lain bergumul dalam pencarian arah.
Beberapa gereja mengalami pertumbuhan gereja yang alkitabiah, sedangkan yang
lain tidak. Mengapa bisa demikian? Hal itulah yang akan di bahas dalam buku
ini.
Biblical
church growth menyelidiki prinsip-prinsip alkitabiah yang tidak berubah
mengenai pertumbuhan gereja dan menerapkan prinsip-prinsip itu pada budaya masa
kini.Gary McIntosh mendefenisikan pertumbuhan gereja sebagai penginjilan yang
efektif, bukan sebuah metodologi untuk meningkatkan jumlah anggota. Ia
mengemukakan sembilan prinsip dasar yang memberikan landasan kekekalan yang
akan membantu gereja manapun, besar maupun kecil, mencapai pertumbuhan dan
vitalitas yang bertahan lama.
Faktor-faktor
rohani memiliki peran penting dalam dalam pertumbuhan gereja. Dalam perjalanan
menuju kegereja-gereja yang sedang mengalami pertmbuhan gerea secara
alkitabiah, akan merasakan sebuah kegairahan rohani yang meluap-luap untuk
mencari orang yang terhilang dan melibatkan para pendatang baru. Gereja yang
bertumbuh selalu menunjukkan bukti akan adanya keinginan untuk memenuhi amanat
Agung, sementara gereja mundur menunjukkan komitmen yang terbatas terhadap
perintah-perintah Kristus. Belajar mengenai prinsip-prinsip perumbuhan gereja,
semakin menyadarkan akan beberapa persoalan praktis yang tidak pernah
dipikirkan sebelumnya. Menurut pendapat banyak orang, daerah perindustrian
bukanlah tempat yang tepat untuk sebuah gereja.
Dinamika
sosial mempengaruhi pertumbuhan gereja. Suatu gereja yang tertutup dikarenakan
bukan terletak pada amanat agung tetapi pada keinginan untuk melindungi diri
sendiri dari kerugian-kerugian selanjutnya. Dua pemisahan yang dialami di dalam
gereja mengakibatkan keretakan dalam hubungan persahabatan. Luka-luka yang
diakibatkan dari dua peristiwa yang tidak menguntungkan menyebabkan para
pemimpin berorientasi ke dalam, menahan keinginan untuk mulai pelayanan baru,
dan menlak membangun persahabatan dengan orang yang baru. Hasilnya adalah
gereja yang tertutup, yang kelihatannya ramah dipermukaan tetapi terjadi
penolakan untuk membangun persahabatan yang sejati. Jemaat tidak mau kerja sama
dengan Allah dalam pertumbuhan gereja, meskipun Allah telah memberikan
pertumbuhan kepada gereja lain dalam komunitas, dan jemaat tidak mau mengambil
langkah yang dibutuhkan untuk memahami apa yang telah dilakukan Allah. Meskipun
jemaat secara lisan mengatakan “ya” untukpertumbuhan gerejanya, tetapi anggota-anggotanya
tidak mau membayar harga dengan membuka hubungan pertemanan dengan
pendatang-pendatang baru. Ini merupakan tindakan ketidak sabaran yang
kekanak-kanakan, tetapi pada akhirnya juga meninggalkan gereja.
Prinsip-prinsip
pertumbuhan gereja, teologi dan teori, yang dimengerti dengan benar, memberi
jawaban Alkitabiah tentang bagaimana menumbuhkan gereja yang setia. Di mana
kata kuncinya adalah dimengerti dengan benar. Dari awalnya ide mengenai
pertumbuhan gereja telah ditaruh dibawah
sebuah mikroskop. Pengajaran mengenai pertumbuhan gereja mendapat pengakuan
sebagai sebuah disiplin yang serius dalam membantu gereja untuk mencapai
efektivitas yang terbesar dalam hal pemuridan. Para gembala sidang,
pekerja-pekerja dalam denominasi, dan kaum awam mulai mengerti bahwa perumbuhan
gereja bukanlah permainan angka seperti yang awal yang mereka pikirkan tetapi
merupakan proses yang bertujuan untuk memenangkan jiwa untuk Kristus, menerima
mereka dalam gereja, dan memperlengkapi mereka untuk pelayanan.
Pertumbuhan
gereja yang alkitabiah merupakan hati dan kerinduan Allah yang memberi hidup.
Allah mengutus AnakNya menjadi Juruselamat yang memberi hidup dan yang berkuasa
melalui Roh Kudus untuk membawa injil keselamatan sampai ke ujung
bumi.pertumbuhan gereja adalah ketaatan yang setia kepada Allah yang dimulai
dengan penerimaan FirmanNya dan pemberitaan FirmanNya kepada orang-orang yang
belum mendengar injil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar