Jumat, 04 April 2014

ISU-ISU PASTORAL MASA KINI

ISU-ISU PASTORAL MASA KINI

I.         You lost Me: Mengapa Orang Kristen Muda Meninggalkan Gereja Oleh David Kinnaman dan Aly Hawkins (264 halaman)
Dewasa ini di dalam buku you lost me menggambarkan perjalanan anak-anak muda dan dewasa muda. Di mana pada anak muda kebanyakan merasa terpisah dari gereja dan bahkan dari kekristenan. Banyak anak muda yang tumbuh besar di gereja dan waktu mereka terpisah dari komunitas Kristen, tidak ragu untuk menyalahkan komunitas di mana dulu mereka berada. Banyak anak muda merasa bahwa mereka tidak meninggalkan gereja tetapi gereja yang meninggalkan mereka.
Orang Kristen muda atau dewasa muda berpikir mereka adalah orang Kristen yang menyakitkan, terus terang, dan sepertinya menghujat Tuhan, yang telah meninggalkan iman mereka bahkan meninggalkan gereja. You lost me adalah tentang persepsi mereka tentang gereja, Kekristenan dan budaya di dalamnya ada kepedulian, harapan, imajinasi, frustasi dan kekecewaan yang mereka alami. You lost me menjelaskan konteks budaya generasi yang akan datang dan membantu mereka bagaimana bisa mengikut Yesus dan membantu orang muda tetap setia mengikut Yesus di tengah dunia dan budaya yang terus berubah ini.
Dewasa ini, jutaan orang Kristen muda atau dewasa muda tidak lagi terlibat aktif di gereja, sebagian tidak pernah kembali ke gereja, sementara sebagian lagi hidup tidak jelas walaupun meeka hidup dalam komunitas Kristen. orang-orang muda memutuskan hubugan dengan gereja karena beberapa hal, yaitu:
1.      Over protektif di mana gereja dianggap pembunuh kreativitas sehingga mengatakan bahwa terlibat dalam gereja adalah sebuah kutukan.
2.      Dangkal di mana orang-orang Kristen muda atau dewasa muda memiliki pemahaman mereka tentang gereja yang mengatakan bahwa gereja itu membosankan.
3.      Anti ilmu pengetahuan di mana gereja mengatakan iman dan ilmu pengetahuan tidak bisa bekerja sama.
4.      Represit di mana gereja membatasi  cara pikir individualis orang-orang Kristen muda atau dewasa muda.
5.      Eksklusif di mana orang-orang Kristen muda atau dewasa muda dibentuk oleh budaya yang menghargai keterbukaan, toleransi, dan penerimaan.
6.      Sempurna di mana orang Kristen muda atau dewasa muda mengatakan gereja bukanlah tempat di mana mereka bisa mengutarakan keraguan meeka.
Beberapa kritikan orang-orang Kristen muda atau dewasa muda terhadap gereja dimana dikatakan bahwa orang Kristen menganggap semua yang ada di luar gereja sesat dan orang Kristen takut dengan budaya pop, terutama film dan musik. Orang Kristen juga membuat perbedaan yang salah tentang yang kudus dan yang sekuler. Orang Kristen tidak mau berurusan dengan kompleksitas atau realitas dunia.

II.      Biblical Church Growth: Bagaimana Anda Dapat Bekerja Dengan Allah Untuk Membangun Gereja Yang Setia Oleh Gary L. McIntosh (189 halaman)
Dalam gereja-gereja yang ada kita bisa melihat diluar tampak sama. hampir semua gereja memiliki ibadah-ibadah penyembahan, program-program untuk semua usia, gedung-gedung pertemuan dan persamaan-persamaan lainnya. Beberapa gereja memancarkan gairah yang memberi kehidupan sementara yang lain bergumul dalam pencarian arah. Beberapa gereja mengalami pertumbuhan gereja yang alkitabiah, sedangkan yang lain tidak. Mengapa bisa demikian? Hal itulah yang akan di bahas dalam buku ini.
Biblical church growth menyelidiki prinsip-prinsip alkitabiah yang tidak berubah mengenai pertumbuhan gereja dan menerapkan prinsip-prinsip itu pada budaya masa kini.Gary McIntosh mendefenisikan pertumbuhan gereja sebagai penginjilan yang efektif, bukan sebuah metodologi untuk meningkatkan jumlah anggota. Ia mengemukakan sembilan prinsip dasar yang memberikan landasan kekekalan yang akan membantu gereja manapun, besar maupun kecil, mencapai pertumbuhan dan vitalitas yang bertahan lama.
Faktor-faktor rohani memiliki peran penting dalam dalam pertumbuhan gereja. Dalam perjalanan menuju kegereja-gereja yang sedang mengalami pertmbuhan gerea secara alkitabiah, akan merasakan sebuah kegairahan rohani yang meluap-luap untuk mencari orang yang terhilang dan melibatkan para pendatang baru. Gereja yang bertumbuh selalu menunjukkan bukti akan adanya keinginan untuk memenuhi amanat Agung, sementara gereja mundur menunjukkan komitmen yang terbatas terhadap perintah-perintah Kristus. Belajar mengenai prinsip-prinsip perumbuhan gereja, semakin menyadarkan akan beberapa persoalan praktis yang tidak pernah dipikirkan sebelumnya. Menurut pendapat banyak orang, daerah perindustrian bukanlah tempat yang tepat untuk sebuah gereja.
Dinamika sosial mempengaruhi pertumbuhan gereja. Suatu gereja yang tertutup dikarenakan bukan terletak pada amanat agung tetapi pada keinginan untuk melindungi diri sendiri dari kerugian-kerugian selanjutnya. Dua pemisahan yang dialami di dalam gereja mengakibatkan keretakan dalam hubungan persahabatan. Luka-luka yang diakibatkan dari dua peristiwa yang tidak menguntungkan menyebabkan para pemimpin berorientasi ke dalam, menahan keinginan untuk mulai pelayanan baru, dan menlak membangun persahabatan dengan orang yang baru. Hasilnya adalah gereja yang tertutup, yang kelihatannya ramah dipermukaan tetapi terjadi penolakan untuk membangun persahabatan yang sejati. Jemaat tidak mau kerja sama dengan Allah dalam pertumbuhan gereja, meskipun Allah telah memberikan pertumbuhan kepada gereja lain dalam komunitas, dan jemaat tidak mau mengambil langkah yang dibutuhkan untuk memahami apa yang telah dilakukan Allah. Meskipun jemaat secara lisan mengatakan “ya” untukpertumbuhan gerejanya, tetapi anggota-anggotanya tidak mau membayar harga dengan membuka hubungan pertemanan dengan pendatang-pendatang baru. Ini merupakan tindakan ketidak sabaran yang kekanak-kanakan, tetapi pada akhirnya juga meninggalkan gereja.
Prinsip-prinsip pertumbuhan gereja, teologi dan teori, yang dimengerti dengan benar, memberi jawaban Alkitabiah tentang bagaimana menumbuhkan gereja yang setia. Di mana kata kuncinya adalah dimengerti dengan benar. Dari awalnya ide mengenai pertumbuhan gereja telah ditaruh  dibawah sebuah mikroskop. Pengajaran mengenai pertumbuhan gereja mendapat pengakuan sebagai sebuah disiplin yang serius dalam membantu gereja untuk mencapai efektivitas yang terbesar dalam hal pemuridan. Para gembala sidang, pekerja-pekerja dalam denominasi, dan kaum awam mulai mengerti bahwa perumbuhan gereja bukanlah permainan angka seperti yang awal yang mereka pikirkan tetapi merupakan proses yang bertujuan untuk memenangkan jiwa untuk Kristus, menerima mereka dalam gereja, dan memperlengkapi mereka untuk pelayanan.
Pertumbuhan gereja yang alkitabiah merupakan hati dan kerinduan Allah yang memberi hidup. Allah mengutus AnakNya menjadi Juruselamat yang memberi hidup dan yang berkuasa melalui Roh Kudus untuk membawa injil keselamatan sampai ke ujung bumi.pertumbuhan gereja adalah ketaatan yang setia kepada Allah yang dimulai dengan penerimaan FirmanNya dan pemberitaan FirmanNya kepada orang-orang yang belum mendengar injil.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar