SEKOLAH TINGGI TEOLOGI BANDUNG
Pengarang :
J.J. Packer
Penerbit :
Momentum
Jumlah hlm buku : 103 halaman
Evangelism and
the Sovereignty of God adalah buku yang ditulis oleh seorang profesor teologi
historis dan sistematika di Regent College di Vancouver yaitu J.J. Packer. Buku
ini berisikan tentang penginjilan dan kedaulatan Allah yang dulunya telah
disampaikan dalam bentuk ceramah yang bersifat praktis dan juga pernah
disampaikan dalam bentuk khotbah, kemudian diperluas bagi pembaca yang lebih
luas. Buku ini membahas tentang hubungan kedaulatan Allah, tanggung jawab
manusia dan tugas penginjilan Kristen. Yang menjadi pokok pembahasan utama
adalah tugas penginjilan Kristen, tetapi kedaulatan Allah dan tanggung jawab
manusia dibahas hanya menyangkut penginjilan.
Tujuan
utama pembahasan buku ini adalah:
1. untuk menghapus kecurigaan bahwa
kepercayaan pada kedaulatan Allah yang
absolut menghalangi penerimaan atas tanggung jawab penginjilan
2.untuk menunjukkan bahwa iman yang dapat memberikan kekuatan yang dibutuhnkan
orang Kristen untuk melakukan
penginjilan.
Allah berdaulat dalam dunia ciptaannya dan juga keselamatan
ciptaan_Nya. Pengakuan kedaulatan Allah adalah
dasar dari doa orang Kristen untuk segala hal yang diterima. Doa orang
Kristen juga merupakan ucapan syukur kepada Allah dan pengakuan akan
ketidakberdayaan diri sendiri serta ketergantungan kepada_Nya. Fakta dan doa
orang Kristen membuktikan kepercayaannya pada ketuhanan dari Allahnya dan
keyakinan akan kebenaran Allah yang
ditulis di dalam setiap hati orang Kristen oleh Roh Kudus. Dengan doalah
kita bersyukur bagi pertobatan orang lain dan atas pertobatan diri sendiri
serta mengakui kedaulatan anugerah Allah.
Kedaulatan Allah dalam keselamatan merupakan natur tugas penginjilan
Kristen berdasarkan preposisi yang telah disepakati karena kebenaran Allah
tidak pernah persis seperti yang diperkirakan. Di dalam topik ini kita
menghadapi antinomi dalam wahyu alkitab. Antinomi merupakan dua kebenaran yang
tampaknya tak bersesuaian yang muncul ketika ada dua kebenaran yang keduanya
tidak dapat disangkal, tetapi didamaikan karena mempunyai alasan dan bukti yang sama-sama kuat.
Antinomi tidak sama dengan paradoks, dimana paradoks adalah gaya bahasa atau
permainan kata-kata yang menarik dan selalu dapat dimengerti. Tetapi antinomi
bukan gaya bahasa, melainkan hubungan antara dua pernyataan fakta. Fakta
merupakan kedaulatan Allah maupun tanggung jawab manusia. Dalam antinomy yang diwahyukan inilah kita akan memikirkan tentang penginjilan.
Kedaulatan Allah sepenuhnya adil karena Ia memiliki hak mutlak untuk
membentuk ciptaan_Nya. Penghakiman Allah atas orang berdosa adil karena
dosa-dosa yang telah diperbuat sehingga manusia layak menerima hukuman_Nya.
Bagian manusia adalah menyadari fakta-fakta dan mengagungkan keadilan dan kebenaran_Nya
karena tanggung jawab manusia adalah fakta mendasar dalam hidup terhadap
penciptanya. Tanpa Kristus, manusia adalah pendosa yang harus
mempertanggungjawabkan pelanggaran atas hukum Allah karena manusia butuh injil
dan juga bertanggungjawab untuk memberitakannya. Pennginjilan adalah
tanggungjawab yang tak terpisahkan dari komunitas Kristen dan orang Kristen.
Menginjili berarti menghadirkan Kristus Yesus dalam kuasa Roh Kudus sehingga
manusia dating dan percaya pada Allah melalui Dia dan menerima_Nya sebagai
Juruselamat dan sebagai Raja dalam persekutuan dengan gereja. Menurut
perjanjian baru, penginjilan merupakan pengomunitasian yang dilakukan orang Kristen sebagai penyambung
lidah Allah untuk menyampaikan berita pengampunan Allah kepada orang berdosa.
Gambarannya dalam perjanjian baru diperoleh dalam tulisan paulus,
yaitu:
- Paulus menginjili sebagai wakil Tuhan Yesus atau Paulus sebagai utusan Kristus.
- Paulus mengajarkan kebenaran Yesus Kristus atau membawa kabar baik.
- Paulus mempertobatkan orang yang mendengarnya agar mereka beriman kepada Kristus.
Penginjilan adalah komunikasi dengan visi pertobatan atau membawa
kembali kepada Allah setiap jiwa yang jauh dari_Nya dengan
pengorbanan_Nya yang begitu besar dan Ia
tidak menginginkan harta tetapi mencari jiwa yang jauh dari_Nya dan membawa
kembali kejalan yang benar.
Injil dalam penginjilan adalah tentang Yesus Kristus dan salib_Nya,
berita tentang dosa manusia dan anugerah Allah, tentang kesalahan manusia dan
pengampunan ilahi tentang kelahiran baru melalui karunia Roh Kudus. Berita ini
terdiri dari empat hal, yaitu:
1. Injil adalah
berita tentang Allah.
Memberitakan tentang karakter Allah dan
siapa Dia sebenarnya.
2. Injil adalah
berita tentang dosa.
Memberitakan tentang pelanggaran manusia atau dosa manusia karena
dari dasarnya manusia adalah orang
berdosa.
Orang merasa berdosa, karena telah melukai hati Allah,
melawan,membangkang, mengabaikan Allah dan menjadikan Allah musuhnya bukan karena merasa
gagal dalam segala hal. 3 tanda kesadaran
sejati akan dosa, yaitu:
(1) kesadaran
akan kesalahan terhadap Allahdan juga kepada sesama manusia.
(2) kesadaran
akan kesalahan dan pelanggaran kepada Allah.
(3) kesadaran
kepenuhan dosa dan ingin bertobat dan meninggalkan pelanggaran demi
berdamai dengan Allah.
3. Injil adalah
berita tentang Kristus Anak Allah yang berinkarnasi, rela mati demi dosa-
dosa kita.
Motif penginjilan adalah kasih dan kerinduan kepada Allah untuk
memuliakan Dia serta mengasihi sesamanya.
Kedua motif ini merupakan motif primer dan sekunder yang harus
dilaksanakan oleh setiap orang. Dalam penginjilan juga harus dengan metode.
Metode yang digunakan merupakan kontroversi dalam beberapa komunitas injili
pada masa kini.
Penginjilan itu merupakan tugas yang diembankan pada seluruh umat
Allah dimana pun berada. Di dalam penginjilan, kedaulatan Allah sangat penting
sebagai pendorong utama dalam melakukan penginjilan tersebut. Kedaulatan Allah
memberi jaminan terhadap penginjilan dan
hasilnya nanti karena tidak akan dihalangi
oleh rintangan darimana pun.
Setelah membaca buku ini, kita dapat mengetahui kedaulatan Allah dan
tanggung jawab orang Kristen terhadap penginjilan. Melalui penginjilan kita
dapat membawa jiwa yang belum mengenal Allah atau membawa manusia yang jauh
dari_Nya sehingga berbalik kepada Allah walaupun dalam jangka waktu yang panjang
seperti yang telah dilakukan oleh Paulus kepada orang yang belum mengikut Yesus
dan orang yang jauh dari Yesus karena merasa sudah berkuasa, Paulus berhasil
membawa kembali jiwa yang jauh dari Allah. Tetapi dalam buku ini tidak ad
dibahas metode penginjilannya bagaimana, dan penginjilan itu juga tidk hanya
melalui buku yang dibaca dan khotbah yang kita dengar saja kita dapatkan tetapi
bisa melalui media.
Buku penginjilan
ini sangat bagus untuk orang-orang Kristen yang percaya kepada Allah dan yang mau turut serta dalam memberitakan
kabar baik tentang Allah yang
berdaulat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar