Kamis, 26 September 2013

Evangelism and The Sovereignty of God

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI BANDUNG
                                        
Pengarang                  : J.J. Packer
Penerbit                      : Momentum
Jumlah hlm buku      : 103 halaman


Evangelism and the Sovereignty of God adalah buku yang ditulis oleh seorang profesor teologi historis dan sistematika di Regent College di Vancouver yaitu J.J. Packer. Buku ini berisikan tentang penginjilan dan kedaulatan Allah yang dulunya telah disampaikan dalam bentuk ceramah yang bersifat praktis dan juga pernah disampaikan dalam bentuk khotbah, kemudian diperluas bagi pembaca yang lebih luas. Buku ini membahas tentang hubungan kedaulatan Allah, tanggung jawab manusia dan tugas penginjilan Kristen. Yang menjadi pokok pembahasan utama adalah tugas penginjilan Kristen, tetapi kedaulatan Allah dan tanggung jawab manusia dibahas hanya menyangkut penginjilan.

Tujuan utama pembahasan buku ini adalah:
1. untuk menghapus kecurigaan bahwa kepercayaan pada  kedaulatan Allah yang absolut menghalangi penerimaan atas tanggung jawab penginjilan
2.untuk menunjukkan bahwa iman yang  dapat memberikan kekuatan yang dibutuhnkan orang  Kristen untuk melakukan penginjilan.

Allah berdaulat dalam dunia ciptaannya dan juga keselamatan ciptaan_Nya. Pengakuan kedaulatan Allah adalah  dasar dari doa orang Kristen untuk segala hal yang diterima. Doa orang Kristen juga merupakan ucapan syukur kepada Allah dan pengakuan akan ketidakberdayaan diri sendiri serta ketergantungan kepada_Nya. Fakta dan doa orang Kristen membuktikan kepercayaannya pada ketuhanan dari Allahnya dan keyakinan akan kebenaran Allah yang  ditulis di dalam setiap hati orang Kristen oleh Roh Kudus. Dengan doalah kita bersyukur bagi pertobatan orang lain dan atas pertobatan diri sendiri serta mengakui kedaulatan anugerah Allah.

Kedaulatan Allah dalam keselamatan merupakan natur tugas penginjilan Kristen berdasarkan preposisi yang telah disepakati karena kebenaran Allah tidak pernah persis seperti yang diperkirakan. Di dalam topik ini kita menghadapi antinomi dalam wahyu alkitab. Antinomi merupakan dua kebenaran yang tampaknya tak bersesuaian yang muncul ketika ada dua kebenaran yang keduanya tidak dapat disangkal, tetapi didamaikan karena mempunyai  alasan dan bukti yang sama-sama kuat. Antinomi tidak sama dengan paradoks, dimana paradoks adalah gaya bahasa atau permainan kata-kata yang menarik dan selalu dapat dimengerti. Tetapi antinomi bukan gaya bahasa, melainkan hubungan antara dua pernyataan fakta. Fakta merupakan kedaulatan Allah maupun tanggung jawab manusia. Dalam antinomy  yang diwahyukan inilah kita akan  memikirkan tentang penginjilan.

Kedaulatan Allah sepenuhnya adil karena Ia memiliki hak mutlak untuk membentuk ciptaan_Nya. Penghakiman Allah atas orang berdosa adil karena dosa-dosa yang telah diperbuat sehingga manusia layak menerima hukuman_Nya. Bagian manusia adalah menyadari fakta-fakta dan mengagungkan keadilan dan kebenaran_Nya karena tanggung jawab manusia adalah fakta mendasar dalam hidup terhadap penciptanya. Tanpa Kristus, manusia adalah pendosa yang harus mempertanggungjawabkan pelanggaran atas hukum Allah karena manusia butuh injil dan juga bertanggungjawab untuk memberitakannya. Pennginjilan adalah tanggungjawab yang tak terpisahkan dari komunitas Kristen dan orang Kristen. Menginjili berarti menghadirkan Kristus Yesus dalam kuasa Roh Kudus sehingga manusia dating dan percaya pada Allah melalui Dia dan menerima_Nya sebagai Juruselamat dan sebagai Raja dalam persekutuan dengan gereja. Menurut perjanjian baru, penginjilan merupakan pengomunitasian yang  dilakukan orang Kristen sebagai penyambung lidah Allah untuk menyampaikan berita pengampunan Allah kepada orang berdosa.

Gambarannya dalam perjanjian baru diperoleh dalam tulisan paulus, yaitu:
  1. Paulus menginjili sebagai wakil Tuhan Yesus atau Paulus sebagai utusan Kristus.
  2. Paulus mengajarkan kebenaran Yesus Kristus atau membawa kabar  baik.
  3. Paulus mempertobatkan orang yang mendengarnya agar mereka beriman kepada Kristus.

Penginjilan adalah komunikasi dengan visi pertobatan atau membawa kembali  kepada  Allah setiap jiwa yang jauh dari_Nya dengan pengorbanan_Nya yang begitu  besar dan Ia tidak menginginkan harta tetapi mencari jiwa yang jauh dari_Nya dan membawa kembali kejalan  yang benar.

Injil dalam penginjilan adalah tentang Yesus Kristus dan salib_Nya, berita tentang dosa manusia dan anugerah Allah, tentang kesalahan manusia dan pengampunan ilahi tentang kelahiran baru melalui karunia Roh Kudus. Berita ini terdiri dari empat hal, yaitu:
1. Injil adalah berita tentang Allah.
    Memberitakan tentang karakter Allah dan siapa Dia sebenarnya.
2. Injil adalah berita tentang  dosa.
Memberitakan tentang pelanggaran manusia atau dosa manusia karena dari dasarnya       manusia adalah orang berdosa.

Orang merasa berdosa, karena telah melukai hati Allah, melawan,membangkang, mengabaikan Allah dan menjadikan Allah musuhnya bukan  karena merasa  gagal  dalam segala hal. 3 tanda kesadaran sejati akan dosa, yaitu:
(1) kesadaran akan kesalahan terhadap Allahdan juga kepada sesama manusia.
(2) kesadaran akan kesalahan dan pelanggaran kepada Allah.
(3) kesadaran kepenuhan dosa dan ingin bertobat dan meninggalkan pelanggaran demi                                                                                                                                                                      
      berdamai dengan Allah.   
3. Injil adalah berita tentang Kristus Anak Allah yang berinkarnasi, rela mati demi dosa-   
    dosa kita.

Motif penginjilan adalah kasih dan kerinduan kepada Allah untuk memuliakan Dia serta mengasihi sesamanya.  Kedua motif ini merupakan motif primer dan sekunder yang harus dilaksanakan oleh setiap orang. Dalam penginjilan juga harus dengan metode. Metode yang digunakan merupakan kontroversi dalam beberapa komunitas injili pada masa kini.

Penginjilan itu merupakan tugas yang diembankan pada seluruh umat Allah dimana pun berada. Di dalam penginjilan, kedaulatan Allah sangat penting sebagai pendorong utama dalam melakukan penginjilan tersebut. Kedaulatan Allah memberi  jaminan terhadap penginjilan dan hasilnya  nanti karena tidak akan dihalangi oleh rintangan darimana pun.

Setelah membaca buku ini, kita dapat mengetahui kedaulatan Allah dan tanggung jawab orang Kristen terhadap penginjilan. Melalui penginjilan kita dapat membawa jiwa yang belum mengenal Allah atau membawa manusia yang jauh dari_Nya sehingga berbalik kepada Allah walaupun dalam jangka waktu yang panjang seperti yang telah dilakukan oleh Paulus kepada orang yang belum mengikut Yesus dan orang yang jauh dari Yesus karena merasa sudah berkuasa, Paulus berhasil membawa kembali jiwa yang jauh dari Allah. Tetapi dalam buku ini tidak ad dibahas metode penginjilannya bagaimana, dan penginjilan itu juga tidk hanya melalui buku yang dibaca dan khotbah yang kita dengar saja kita dapatkan tetapi bisa melalui media.

Buku penginjilan ini sangat bagus untuk orang-orang Kristen yang percaya kepada Allah dan  yang mau turut serta dalam memberitakan kabar  baik tentang Allah yang berdaulat.                                            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar