Penulis : Gary L. McIntosh
Penerbit : Gandum Mas
Jumlah
hlm : 189 halaman
I.
Pendahuluan
Dalam
gereja-gereja yang ada kita bisa melihat diluar tampak sama. hampir semua
gereja memiliki ibadah-ibadah penyembahan, program-program untuk semua usia,
gedung-gedung pertemuan dan persamaan-persamaan lainnya. Beberapa gereja
memancarkan gairah yang memberi kehidupan sementara yang lain bergumul dalam
pencarian arah. Beberapa gereja mengalami pertumbuhan gereja yang alkitabiah,
sedangkan yang lain tidak. Mengapa bisa demikian? Hal itulah yang akan di bahas
dalam buku ini.
Biblical
church growth menyelidiki prinsip-prinsip alkitabiah yang tidak berubah
mengenai pertumbuhan gereja dan menerapkan prinsip-prinsip itu pada budaya masa
kini.Gary McIntosh mendefenisikan pertumbuhan gereja sebagai penginjilan yang
efektif, bukan sebuah metodologi untuk meningkatkan jumlah anggota. Ia
mengemukakan sembilan prinsip dasar yang memberikan landasan kekekalan yang
akan membantu gereja manapun, besar maupun kecil, mencapai pertumbuhan dan
vitalitas yang bertahan lama.
II.
Isi
Bab Satu: Pencarian Akan Kesetiaan
Kita
dipanggil bukan untuk menciptakan pelayanan bagi gereja-gereja yang statis dan
yang merasa puas pada keadaan sekarang ditengah-tengah jutaan pemenang lainnya.
Kita dipanggil untuk menciptakan pelayanan yang akan terus membuat
gereja-gereja yang bertumbuh tetap bertumbuh dan gereja yang tidak bertumbuh
mulai berada pada taraf pertumbuhan yang pesat.
Faktor-faktor
rohani memiliki peran penting dalam dalam pertumbuhan gereja. Dalam perjalanan
menuju kegereja-gereja yang sedang mengalami pertmbuhan gerea secara
alkitabiah, akan merasakan sebuah kegairahan rohani yang meluap-luap untuk
mencari orang yang terhilang dan melibatkan para pendatang baru. Gereja yang
bertumbuh selalu menunjukkan bukti akan adanya keinginan untuk memenuhi amanat
Agung, sementara gereja mundur menunjukkan komitmen yang terbatas terhadap
perintah-perintah Kristus. Belajar mengenai prinsip-prinsip perumbuhan gereja,
semakin menyadarkan akan beberapa persoalan praktis yang tidak pernah
dipikirkan sebelumnya. Menurut pendapat banyak orang, daerah perindustrian
bukanlah tempat yang tepat untuk sebuah gereja.
Dinamika
sosial mempengaruhi pertumbuhan gereja. Suatu gereja yang tertutup dikarenakan
bukan terletak pada amanat agung tetapi pada keinginan untuk melindungi diri
sendiri dari kerugian-kerugian selanjutnya. Dua pemisahan yang dialami di dalam
gereja mengakibatkan keretakan dalam hubungan persahabatan. Luka-luka yang
diakibatkan dari dua peristiwa yang tidak menguntungkan menyebabkan para
pemimpin berorientasi ke dalam, menahan keinginan untuk mulai pelayanan baru,
dan menlak membangun persahabatan dengan orang yang baru. Hasilnya adalah
gereja yang tertutup, yang kelihatannya ramah dipermukaan tetapi terjadi
penolakan untuk membangun persahabatan yang sejati. Jemaat tidak mau kerja sama
dengan Allah dalam pertumbuhan gereja, meskipun Allah telah memberikan
pertumbuhan kepada gereja lain dalam komunitas, dan jemaat tidak mau mengambil
langkah yang dibutuhkan untuk memahami apa yang telah dilakukan Allah. Meskipun
jemaat secara lisan mengatakan “ya” untukpertumbuhan gerejanya, tetapi
anggota-anggotanya tidak mau membayar harga dengan membuka hubungan pertemanan
dengan pendatang-pendatang baru. Ini merupakan tindakan ketidak sabaran yang kekanak-kanakan,
tetapi pada akhirnya juga meninggalkan gereja.
Prinsip-prinsip
pertumbuhan gereja, teologi dan teori, yang dimengerti dengan benar, memberi
jawaban Alkitabiah tentang bagaimana menumbuhkan gereja yang setia. Di mana
kata kuncinya adalah dimengerti dengan benar. Dari awalnya ide mengenai
pertumbuhan gereja telah ditaruh dibawah
sebuah mikroskop. Pengajaran mengenai pertumbuhan gereja mendapat pengakuan
sebagai sebuah disiplin yang serius dalam membantu gereja untuk mencapai
efektivitas yang terbesar dalam hal pemuridan. Para gembala sidang,
pekerja-pekerja dalam denominasi, dan kaum awam mulai mengerti bahwa perumbuhan
gereja bukanlah permainan angka seperti yang awal yang mereka pikirkan tetapi
merupakan proses yang bertujuan untuk memenangkan jiwa untuk Kristus, menerima
mereka dalam gereja, dan memperlengkapi mereka untuk pelayanan.
Sejumlah
spesialisasi bagian-bagian dari pertumbuhan gereja meliputi pendirian gereja,
kelompok-kelompok sel, model-model mega church, doa, peperangan rohani,
pelajaran-pelajaran generasional,
managemen konflik, agen-agen perubahan, perencanaan jangka panjang, dan
pengumpulan uang. Sebagian bidang pelayanan ini sedikit banyak cocok dengan
prinsip-prinsip dan teori pertumbuhan gereja, hal ini menunjukkan pergeseran
yang tidak ketara dari fokus yang jelas mengenai prinsip-prinsip alkitabiah
pertumbuhan gereja yang mendasar. Pemekaran dari pertumbuhan gereja dengan
mencakup semakin banyak spesialisasi bagian-bagian pelayanan yang diciptakan
menyebabkan sebagian besar kesalahpahaman dan ketidakjelasan mengenai gerakan
ini. Sementara beberapa pemimpin gereja mengerti bahwa fokus utama dari
pertumbuhan gereja adalah pemenuhan amanat agung, pandangan yang umum adalah
bahwa pertumbuhan gereja berhubungan dengan tehnik, metode-metode dan
model-model.
Istilah
pertumbuhan gereja dipakai untuk menerangkan hasil yang dapat diharapkan dari
pemuridan. Suatu kongregasi yang memenangkan jiwa-jiwa bagi Kristus,
menggabungkan orang-orang baaru bertobat ke dalam gereja setempat, dan
mengajarkan semua yang diperintahkan Yesus Kristus sehingga dapat diharapkan
pertumbuhan gereja dari segi angka maupun segi rohani. Istilah pertumbuhan
gereja berarti semua yang termasuk dalam usaha untuk membawa para pria dan
wanita yang tidak memiliki hubungan pribadi dengan Yesus Kristus kedalam
persatuan dengan-Nya dan masuk menjadi anggota gereja yang bertanggungjawab.
Pertumbuhan gereja diilustrasikan dengan apa yang terjadi dengan nama kleenex
dan xerox, dimana kedua ini adalah nama dari tisu wajah dan mesin fotocopy.
Gereja
yang setia adalah sesuatu yang loyal kepada Allah dan pekerjaannya di dunia.
Sumber kesetiaan gereja berasal dari sifat hakiki dari Allah sendiri. Allah
kita setia sungguh dapat dipercaya, loyal dan dapat diandalkan. Kesetiaan Allah
kepada umatnya tidak tergantung pada kondisi, tetapi ia juga merindukan
kesetiaan sebagai balasan di dalam hubungan kita dengan-Nyas. Kristus kepala
gereja memberti teladan kesetiaan melalui ketaatan-Nya terhadap Bapa-Nya. Ia
setia kepada Allah yang sudah memilih Dia untuk pekerjaan itu. Kristus adalah
kepala gereja, tubuhnya harus mencerminkan sifat yang setia. Unsur utama dari
kesetiaan adalah ketaatan terhadap perintah-perintah Allah.pertumbuhan gereja
alkitabiah adalah suatu perjalanan, bukan tujuan akhir.
Bab Dua: Gereja Yang Memeberikan Kehidupan
Ada
hubungan teologis yang tak terhindar dalam hal ini. Gereja dan misinya bukanlah
ciptaan manusia. Ia berakar dari Allah. Lebih mudah mengetahui bahaimana
membangusn sebuah gereja daripada mengetahui bagaimana sebuah gereja bertumbuh.
Jika ditanyakan mengapa gereja berkembang, maka akan mendapat beberapa gambaran
mengenai bagaimananya. Dalam praktiknya orang-orang lebih peduli mengenai
bagaimana daripada mengapa. Seminar-seminar menawarkan untuk melatih
orang-orang mengenai bagaimana untuk melakukan pelayanan. Keinginan orang-orang
dalam mempelajari tentang bagaimana dalam pelayana didorong oleh
tekanan-tekanan hidup.
Gereja
yang setia dan efektif bukan hanya disebabkan kerena mereka melakukan hal-hal
yang benar. Sebuah gereja mengalami pertumbuhan karena suatu
pendekatan-pendekatan tertentu dalam pelayanan, pertumbuhan terbatas sejalan
dengan batas waktu metode tersebut. Allah adalah Allah yang memberi hidup dan
adalah menjadi sifatNya untuk memberi kehidupan kepada siapapun yang
menghendakinya. Dalam semua kekekalan Allah adalah kehidupan dan Ia adalah
satu-satunya yang dapat memberi kehidupan kepada yang lain. Sifat Allah yang
memberi hidup diwujudkan dalam tindakan penciptaan. Pertama Allah menciptakan
lingkungan untuk menopang kehidupan dengan menciptakan langit, bumi, terang,
dan air yang dibutuhkan untuk kehidupan dari ciptaannya. Ketika lingkungan yang
sesuai sudah disediakan, Allah menciptakan kehidupan bagi tanaman,
binatang-binatang yang hidup di air, dan binatang-binatang yang hidup di darat.
Puncak presentasi karya Allah terjadi pada hari keenam, ketika itulah Tuhan
membentuk manusia dari debu tanah dan menghembuskan nafas kehidupan pada hidung
manusia itu. Kehidupan datangnya hanya dari Allah sang pemberi itu sendiri.
Kisah
mengenai Allah yang memberi kehidupan terus berlangsung dalam perjanjian baru. Dalam
Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya dalam
kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. Sebagai Juruselamat Pemberi
kehidupan, Yesus mencari dan menyelamatkan orang-orang yang terhilang. Sebagai
seorang Juruselamat Sang Pemberi Kehidupan, Dia addalah kepala Gereja. Sifatnya
adalah memberikan kehidupan, dan gerejaNya dan TubuhNya bertanggungjawab
membagikan kehidupan itu kepada dunia. Gereja adalah sekumpulan orang. Dalam
perjanjian baru kata tersebut digunakan untuk menunjukkan sekumpulan orang
Kristen baik secara universal maupun lokal. Gereja yang universal adalah tubuh
yang rohani yang berdiri dari semua orang yang telah mengakui Yesus Kristus
saja sebagai juruselamatnya. Gereja lokal adalah sekumpulan orang Kristen yang
telah dibabtis dan terorganisai untuk melaksanakan amanat agung disuatu wilayah
tertentu, yang juga melakukan tanggungjawab lain yang diberikan kepadanya.
kristus sebagai kepala gereja merupakan hasil alamiah dari sifatnya yang
memberi kehidupan yang dimulai dari penciptanya dan melanjutkan perananNya
sebagai juruselamat dari tubuh.
Bab Tiga: Dasar Yang Benar: Firman Allah
Pertumbuhan
gereja secara Alkitabiah dimulai dengan dasar pemikiran yang benar, yaitu
Firman Allah. Pernyataan secara sederhananya adalah gereja yang memberi
pertumbuhan memiliki komitmen yang kuat terhadap otoritas Firman Allah. Sumber
yang paling puncak adalah Allah sang Pemberi Kehidupan. Karena Dia adalah
Pencipta yang memberi kehidupan, Dia sendiri adalah sumber dari segala
pengetahuan dan kebenaran. Kebenaran yang ditemukan dari alam yang diciptakan,
perkembangan manusia dan sejarah adalah kebenaran Allah yang dipegang secara
umum oleh semua manusia, baik orang percaya maupun orang tidak percaya. Wahyu
umum memberikan pengetahuan dasar mengenai keberadaan Allah, kasih dan
kemuliaan kepada semua orang. Pewahyuan secara khusus menunjukkan tentang
pembukaan sesuatu yang terselubung, dan melalui pewahyuan khusus Allah
menunjukkan lebih banyak mengenai dirinya dan kebenarannya.
Melalui
wahyu khusus Allah membukakan hal-hal tertentu mengenai diriNya dan
kebenaranNya yang tak dapat diketahui dari usaha sendiri. Wahyu khusus
membentuk dasar dari kepercayaan kita dan merupakan peraturan serta praktik
iman satu-satunya. Wahyu umum menolong menjelaskan mengapa beberapa gereja yang
tidak memegang otoritas Alkitab dapat berkembang. Kebenaran umum yang berasal
dari wahyu umum yang bila dilaksanakan akan berjalan dengan baik, baik dalam
bidang usaha maupun dalam gereja. Pertumbuhan gereja yang alkitabiah ditemukan
pada kenyataan bahwa Firman Allah adalah hidup dan kuat dan lebih tajam
daripada pedang bermata dua yang manapun ia menusuk amat dalam sampai
memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum, ia sanggup membedakan
pertimbangan dan pikiran hati kita.
Bab Empat: Prioritas Yang Tepat: Memuliakan Tuhan
Untuk
mencapai pertumbuhan gereja yang alkitabiah juga dibutuhkan disiplin yang
serupa guna mengingat dengan jelas dalam pikiran akan prioritas yang tepat. Ada
banyak tujuan dalam gereja yang harus dicari untuk dilaksanakan: mencari
orang-orang yang terhilang, melengkapi orang-orang kudus, mengkhotbahkan injil,
mencari keadilan, mengembangkan para pemimpin, dan masih banyak lagi. Tetapi
hanya satu tujuan akhir yaitu membawa kemuliaan bagi Allahyang memberikan
kehidupan. Gereja-gereja yang memberikan kehidupan memiliki prioritas yang
tepat, yaitu memuliakan Allah. Secara sederhana dikatakan gereja-gereja yang
memberikan kehidupan melihat tujuan akhir mereka sebagai pembawa kemuliaan bagi
Allah yang memberikan kehidupan.
Pentingnya
memberi kemuliaan bagi Allah sang pemberi hidup merupakan tema utama diseluruh
alkitab. Allah sendiri adalah makhluk yang mulia. Kemuliaan menjadi milik-Nya
sebagaimana terang dan panas adalah milik dari matahari. Allah bekerja dalam
kehidupan umat-Nya untuk membawa kemuliaan bagi diri-Nya sendiri. Hidup dalam
kehidupan yang kudus membawa kemuliaan bagi Allah karena kita telah dipilih
untuk menjadi suci dan tak bercacat cela dihadapan-Nya. Prioritas utama gereja
bukanlah pertumbuhan itu sendiri, melainkan kemuliaan Allah. Pertumbuhan gereja
Alkitabiah sama seperti kebahagiaan. Prioritas harus selalu memberi kemuliaan
kepada Allah yang memberikan hidup kepada kita. Memberikan kemuliaan kepada
Allah bukanlah ide samar-samar yang membebaskan kita untuk hidup dengan
tindakan yang terbatas.
Bab Lima: Proses Yang Benar: Pemuridan
Gereja
yang memberikan kehidupan melakukan pemuridan dengan menemukan orang-orang yang
terhilang, menyatukan mereka ke dalam tubuh, dan membangun mereka di dalam
iman. Membawa kemuliaan bagi Allah adalah tujuan gereja yang paling puncak.
Gereja-gereja yang memberi kehidupan melakukan pemuridan dengan menemukan
orang-orang yang tersesat, menyatujan mereka ke dalam tubuh, dan membangun
mereka ke dalam iman.
Seorang
murid adalah seorang pelajar. Perkataan untuk menjadikan murid adalah kata
khusus yang digunakan hanya empat kali dalam perjanjian baru dan hanya di dalam
amanat agung sebagai kata perintah. Perkataan jadikan murid secara tidak
langsung berarti bukan hanya memperoleh pengetahuan tetapi juga menghadapi apa
yang dipelajarinya. Menjadi seorang murid adalah menjadi seorang pengikut yang
berkomitmen secara pribadi terlibat dalam melaksanakan apa yang menjadi
kehendak tuannya.kristus memerintahkan untuk membantu orang-orang untuk menjadi
murid-murid dengan mengambil inisiatif untuk membagikan injil terhadap
orang-orang yang belum diselamatkan, dan kemudian menolong mereka terkait
kepada tubuh dan membantu mereka dewasa dalam iman.
Pertumbuhan
gereja alkitabiah melihat pemuridan sebagai proses untuk menemukan dan
memenangkan orang yang terhilang, menyatukan mereka ke dalam gereja lokal, dan
membangun mereka di dalam iman. Pertumbuhan gereja alkitabiah didasarkan pada
kepercayaan bahwa Allah menginginkan gereja-Nya bertumbuh, dan pertumbuhan itu
seharusnya terutama berasal dari penginjilan kepada orang-orang yang terhilang.
Orang-orang kristen harus memiliki kepedulianuntuk membawa perhatian, keadilan,
kesembuhan bagi orang orang-orang dan bagi dunia, memenuhi kebutuhan
orang-orang miskin dan yang terhilang dan yang mengelola sumber-sumber yang ada
dilingkungan dengan cara-cara yang dapat diupayakan.
Ketika
orang dimenangkan untuk Kristus, langkah berikutnya adalah mengingatkan mereka
ke dalam gereja lokal sehingga mereka dapat mengembangkan identitas mereka
sebagai murid-murid. Pertumbuhan gereja yang alkitabiah terjadi di mana
terdapat orang-orang percaya yang dewasa melalui pengajaran dan khotbah-khotbah
secara aktif dan Firman Allah yang memberi kehidupan. Petumbuhan gereja yang
alkitabiah berhubungan dengan penanaman, pelipatgandaan, pemeliharaan, dan pembaruan
dari gereja-gereja yang sehat. Pertumbuhan gereja adalah hal utama.
Gereja-gereja yang sehat menunjukkan adanya pertumbuhan baik secara jumlah
maupun kerohanian. Pertumbuhan gereja alkitabiah adalah sebuah perjalanan,
bukanlah sebuah tujuan. Tujuan mengidentifikasikan akhir dari sebuah
perjalanan. Gereja tidak boleh berhenti bertumbuh. Satu-satunya gereja yang
sempurna adalah yang masih sedang dalam perjalanan menuju ketaatan kepada
amanat agung.
Bab Enam: Kuasa Yang Benar: Roh Kudus
Pertumbuhan
gereja yang alkitabiah bersandar pada Roh Kudus. Gereja-gereka yang memberikan
kehidupan percaya kepada pekerjaan Roh Kudus yang berkuasa bagi pertumbuhan
gereja. Pekerjaan Roh Kudus memberikan kehidupan mulai pada penciptaan. Roh
Kudus adalah agen pemberi kuasa yang menjadikan Firman Allah diilhamkan menjadi
pemberi kehidupan. Roh kudus disebut sebagai Roh kehidupan dan merupakan kuasa
yang digunakan oleh Kristus untuk memberikan keselamatan kepada orang-orang
percaya kepadaNya. roh Kudus adalah Roh Kebenaran yang dikirimkan oleh Bapa
kepada orang-orang percaya setelah Yesus naik ke surga. Peran utama Roh Kudus
adalah untuk memuliakan Kristus, dan Dia melakukan ini sebagian dengan cara
mengingatkan kita apa yang Yesus ajarkan. Roh Kudus membabtis gereja dan memperlengkapi
kesaksiannya.
Pertumbuhan
gereja yang alkitabiah dapat bertumbuh dengan pekerjaan Roh Kudus bukan karena
usaha manusia sediri. Gereja sungguh-sungguh mencari kuasa Allah yang penuh
kemurahan. Gereja-gereja yang ingin
berumbuh memiliki teknik-teknik, metode-metode dan strategi-strategi yang
tepat. Setiap program dan perencanaan dalam gereja merupakan peranan Roh Kudus
yang memberi kuasa. Pertumbuhan gereja ini menunjukkan bahwa tidak ada gereja
yang dapat bertumbuh tanpa pekerjaan Roh Kudus. Prinsip dasar yang harus diusahakan
untuk dilaksanakan oleh setiap gereja adalah di mana gereja-gereja yang mencari
pertumbuhan gereja alkitabiah berdoa dalam terang Firman Allah, berdoa dengan
kerendahan hati, dan berdoa dalam terang karakter Allah.
Bab Tujuh: Pendeta Yang Tepat: Gembala Yang Seria
Pelayanan
dalam gereja tidak boleh melakukan penginjilan sendirian. Tugasnya lebih banyak
untuk melatih orang-orang Kristen lain untuk melakukan penginjilan. Allah
memilih untuk bekerja dengan orang-orang dunia untuk melaksanakan tujuan membawa
kehidupan kepada dunia yang terhilang dan kemuliaan nama-Nya. Kepemimpinan
selalu merupakan untusur utama dalam kerajaan Allah. Gereja-gereja yang
memberikan kehidupan dipimpin oleh pendeta-pendeta yang melayani dengan setia
sebagai kawan sekerja Allah dalam memenihi amanat agung.
Kristus
memberikan pemimpin-pemimpin di gereja-gereja untuk memperlengkapi orang-orang
kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus. Sebagai gembala
agung, Dia menyerahkan pemeligharaan kawanan dimba kepada gembala-gembala. Pendeta
dari gereja lokal memiliki panggilan yang mulia dan tanggungjawab besar.
Domba-domba akan mengikuti pemimpinnya dan ia tidak akan membiarkan
domba-dombanya tersesat. Ada tiga kata yang digunakan untuk wakil-wakil Kristus
di dunia ini yaitu penilik jemaat, penatua dan pendeta.pendeta pada dasarnya
adalah seorang yang memimpin dan memelihara sekawanan domba-domba Allah. Peranan
utama seorang gembala adalah memimpin gereja untuk menemukan jalur pelayanan
yang cocok. Tanggungjawab utama pemimpin adalah arah atau jalan.
Seorang
gembala menjadi pemimpin berhati hamba bertanggungjawab untuk melayani
rahasia-rahasia Allah. Tanggungjawab utama gembala adalah melayani pemberitaan
kematian, penguburan, kebangkitan, dan kedatangan Kristus yang segera akan
datang. Gembala yang setia hidup dalam kemurnian dan kebenaran dan memimpin
domba-dombanya melakukan bagiannya dalam memenuhi amanat agung. Gembala yang
setia tidak hanya membangkitkan visi pertumbuhan pada anggotanya tetapi juga
meyakinkan bahwa strukturnya tepat untuk
memungkinkan terjadinya pertumbuhan gereja alkitabiah.
Bab Delapan: Orang-Orang Yang Tepat: Pelayan-Pelayan
Yang Efektif
Orang-orang
yang bertumbuh akan menumbuhkan gereja. Amanat agung menggambarkan
keseimbbangan dalam penggunaan kata-kata pergi, babtis dan ajarkan. Gereja yang
bertumbuh secara rohani mejangkau untuk meberkati orang lain. Orang bertumbuh
menunjukkan suatu pola pemikiran yang berpusat pada pelayan, yang sesuai denga
terang amanat agung. Pada umumnya gereja akan mengalami pertumbuhan ketika
melibatkan banyak orang untuk pelayanan.
Roh
kudus yang memberikan kehidupan memberi kuasa bagi orang-orang untuk pelayanan
dan modus operasinya adalah dengan memberikan karunia-karunia kepada
orang-orang percaya. Karunia-karunia rohani merupakan suatu bagian dari warisan
rohani setiap orang percaya karena mereka telah diberkati dengan segala
berkat-berkat rohani dan telah menerima warisan dengan Kristus. Allah adalah
sumber dari karunia roh, dan ketiga
oknum Allah terlibat dalam pemberian karunia-karunia rohani kepada tubuh
sebagaimana yang terlihat. Gereja-gereja yang bertumbuh percaya semua karunia
dibutuhkan dalam tubuh Kristus, setiap anggota dari gereja lokal memiliki fungsi
yang unik dan penting kesehatan seluruh tubuh, dan karunia rohani itu
bermacam-macam, setiap gereja harus menentukan pemahaman mereka sendiri
mengenai karunia-karunia yang cocok untuk mereka gunakan.
Bab Sembilan: Falsafah Yang Benar: Relevansi Budaya
Pertumbuhan
gereja terjadi pada gereja-gereja yang berasal dari gereja-gereja yang berasal
dari ladang misi mereka. Mereka membuat ibadah, pengajaran, penjangkauan, dan
pelayanan-pelayanan secara khusus sesuai dengan situasi budaya dan demografis.
Gereja-gereja memberi kehidupan berhubungan dengan masyarakat mereka memakai
cara-cara yang relevan dengan budaya mereka. Kunci pertumbuhan adalah
gereja-gereja dapat menyesuaikan dengan tepat. Tujuan dari semuanya ini adalah
untuk memuliakan Allah dengan memuridkan orang-orang yang mengikuti Kristus,
bukan selera atau pilihan-pilihan yang berbau kristiani. Gereja yang setia
memilih metode pemuridan yang relevan secara budaya.
Bab Sepuluh: Rencanna Yang Benar: Target Terfokus
Gereja-gereja
yang beriman mengikuti prinsip kedelapan perkembangan gereja yang alkitabiah
yaitu rencana yang benar dengan target yang terfokus. Gereja-gereja yang
memberi kehidupan memfokuskan pelayanan mereka pada kelompok masyarakat
tertentu yang memberi respons. Gereja ingin mengalami pertumbuhan yang perlu
melihat secara saksama pada diri mereka sendiri sebagai sebuah gereja dan
kemudian kepada masyarakat yang ingin mereka jangkau.
Bab Sebelas: Prosedur Yang Benar: Struktur Yang
Sederhana
Empat
prinsip struktur gereja yaitu nyata bahwa ketika gereja bertumbuh, ada
orang-orang khusus yang harus ditempatkan untuk bertanggungjawab dalam
pelayanan tertentu. Setiap orang percaya bertanggungjawab dan dapat berhubungan
langsung dengan Allah. Setiap orang percaya
diberi karunia untuk melayani selutuh tubuh. Kesehatan sangat penting bagi
gereja yang berkelanjutan. Alkitab dan gereja menunjukkan roh Kudus yang
memberi kehidupan lebih peduli dengan fungsi daripada bentuk dan roh Kudus
memberi kehidupan sungguh-sungguh pesuli dengan menjangkau setiap suku, bangsa
dan masyarakat serta keluarga.
Bab Duabelas: Gabungkan Secara Benar
Gereja
yang bertumbuh dimanapun juga selalu bertumbuh di dalam jemaat secara khusus,
ia tidak bertumbuh secara umum. Pertumbuhan terjadi ketika jemaat secara khusus
menambah keanggotaan mereka dan ketika gereja-gereja mendirikan jemaat baru. Satu
cara untuk memahami berbagai potensi pertumbuhan adalah dengan meneliti efek
dari multiplikasi. Bila sebuah gereja dibangun diatas dasar setiap prinsip akan
ada penguatan yang terjadi ketika setiap prinsip berinteraksi satu sama lain. Setiap
gereja yang mau bertumbuh harus mempertimbangkan langkah-langkah jalan dasar
yang benar yaitu Firman Allah, memusatkan diri pada prioritas yang benar
yangitu memuliakan Allah, membangun proses yang benar melalui pemuridan,
percaya pada kuasa yang benar yaitu kuasa Roh Kudus, mengikuti pendeta yang
benar yaitu seorang gembala yang setia, mengembangkan orang yang tepat melalui
para pelayan yang efektif, menggunakan filosofi yang benar yang relevan dengan
budaya dan membangun rencana yang benar yang memiliki fokus pada target serta
dengan menemukan prosedur yang tepat yaitu bentuk yang sederhana.
III.
Penutup
Pertumbuhan
gereja yang alkitabiah merupakan hati dan kerinduan Allah yang memberi hidup.
Allah mengutus AnakNya menjadi Juruselamat yang memberi hidup dan yang berkuasa
melalui Roh Kudus untuk membawa injil keselamatan sampai ke ujung bumi.pertumbuhan
gereja adalah ketaatan yang setia kepada Allah yang dimulai dengan penerimaan
FirmanNya dan pemberitaan FirmanNya kepada orang-orang yang belum mendengar
injil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar