Kamis, 22 Agustus 2013

Gembala Sidang Yang Berhasil

Penulis            : Ralph M. Riggs
Penerbit          : Gandum Mas
Jumlah hlm    : 130 hal
 
 Pendahuluan
Gembala sidang yang berhasil adalah gembala yang dikasihi Allah. Mengenai gembala yang agung Bapa berkata, “Inilah anak yang kukasihi kepadaNyalah Aku berkenaan.” Hal yang disenangi oleh Allah itu akan mengakibatkan disenangi oleh manusia. Allah menginginkan dan menghendaki agar tingkahlaku para gembala bawahanNya itu dihadapNya dan manusia sama seperti gembala agung itu.
Alkitab merupakan kehendak Allah yang sudah dinyatakan dan kehendakNya mengenai gembala-gembala kawanan dombaNya itu dengan jelas dibentangkan dalam kitab suci. Fiman Allah itu penuh dengan keterangan serta petunjuk mengenai apa artinya gembala sidang yang berhasil itu. Keterangan dan petunjuk yang begitu banyak di dalam Alkitab menjelaskan dengan tegas bahwa Allah ingin pekerja-pekerjaNya akan dilengkapi dengan sempurna untuk setiap pekerjaan yang baik.
Menjadi gembala sidang yang berhasil merupakan pekerjaan terbesar yang mungkin dalam hidup ini. Hal itu tidak akan tercapai dengan hanya satu jam penyerahan dihadapan Allah, atau satu malam bergumul dalam doa, atau satu usaha yang singkat, meskipun dengan bersungguh-sungguh. Bangunan yang besar memerlukan perencanaan yang teliti dan panggilan yang dalam. Karir yang berhasil, mula-mula memerlukan kemampuan-kemampuan tertentu dan minat yang kuat, lalu kemudian diikuti persiapan yang rajin, praktek dan pengalaman selama bertahun-tahun. Demikian pula halnya bagi seorang yang ingin menjadi gembala sidang yang berhasil. Sebelum ia dilahirkan. Allah sudah mempunyai rencana ini baginya, Ia harus dipanggil dan dilengkapi, ditahbiskan dan diutus- seluruh rencana itu hendaknya berasal dari Allah, dan mendapat tanggapan sepenuh hati dari yang dipanggil, dan tanpa ragu-ragu didukung oleh orang-orang percaya.

Bab 1. Panggilan untuk memberitakan injil
Perintah Tuhan kepada para rasul ialah supaya mereka mengajar semua murid mereka untuk melaksanakan segala perkara yang telah yang telah diperintahkanNya kepada mereka, dan perintahNya kepada mereka itulah agar mereka pergi bersaksi, mengajar dan memberitakan injil (lukas 24: 48; matius 28: 19-20; markus 16:15). Maka ini berarti bahwa semua orang Kristen diperintahkan oleh Tuhan melalui para rasulNya untuk pergi bersaksi, mengajar dan memberitakan injil. Dengan menaati petunjuk-petunjuk dan prinsip-prinsip ini maka paulus menyuruh Timotius yang bertobat dibawah pelayanannya, untuk mempercayakan kepada orang-orang yang bertobat dibawah pelayanan Timotius sendiri, hal-hal yang telah diajarkannya kepada Timotius, agar mereka dapat mengajar orang-orang lain pula (II Timotius 2: 2). Tiap-tiap orang Kristen harus mengabarkan injil, inilah rencana Kristus. Orang Kristen dari generasi pertama telah melaksanakan rencana-Nya dari seluruh dunia telah diinjili pada abad yang pertama. Jika setiap generasi mau menaati perintah-Nya dan melaksanakan rencana-Nya, maka di generasi mereka  itu, mereka dapat mengabarkan injil keseluruh dunia.
Yesus memanggil beberapa orang tertentu sebagai murid untuk menyiapkan mereka dalam pelayanan yang khusus. Segenap tugas tiap orang Kristen adalah mendengarkan suara Allah dan mengetahui serta melaksanakan kehendak-Nya bagi kita. Semua orang Kristen terpanggil untuk melakukan suatu pelayanan Kristen tertentu dan masing-masing harus menerima panggilan yang khusus. Panggilan Allah itu merupakan suara Allah yang berbicara di dalam lubuk jiwanya.  Allah tidak menghendaki suatu cara yang umum untuk menerima panggilan, yang dapat dijadikan patokan untuk mengukur pengalaman semua orang. Keanekaragaman di dalam alam mendatangkan kemuliaan bagi Allah dan keanekaragaman ini lebih menambah kemuliaanNya diantara anak-anakNya.
Sesungguhnya mulia sekali berjalan sesuai dengan kehendak Allah dan mengetahui bahwa Ia berbicara kepada kita dalam cara yang begitu pula. Langkah terakhir dalam pertimbangan panggilan Allah dalam kehidupan seseorang, yaitu adanya perasaan yang dalam bahwa tak ada pilihan lain lagi. Panggilan kita berasal dari Allah, dan anugerahNya yang besar itu kita maju lalu bagaimanakah sikap kita terhadap panggilan itu dan terhadap pekerjaan pelayanan injil? Meskipun kita sungguh-sungguh dipanggil oleh Allah, kita harus waspada jangan sampai hasrat kita untuk bekerja bagi Tuhan akan melampaui batas hingga menjadi semangat yang tidak terkendalikan dan mulai sepenuhnya menaruh kepercayaan pada disi sendiri. Allah itu kasih, dan Dia sendiri adalah kekuatan dan jiwa kita, yang mengendalikan semua bakat dan karunia melalui kita, kita yakin bahwa kita memiliki kebutuhan pokok yang disebut dalam 1 Korintus 13. Allah sumber kasih itu, dan kasih Allah meresap ke dalam pelayanan kita dan menjamin bahwa pada hari penghakiman kita tidak akan dinilai sebagai bukan apa-apa.

Bab II. Persiapan Untuk Palayanan Kependetaan
Persiapan untuk pelayanankependetaan harus dimulai pada saat kita merasakan panggilan itu. Persiapan tak akan pernah berakhir. Mulai suatu pelayanan ditetapkan menajdi gembala sidang beserta tugas-tugasnya atau pengalaman selama bertahun-tahun, tidak berarti seorang pendeta berhak menghentikan persiapan untuk pelayanan selanjutnya. Pengalaman kelahiran baru merupakan kebutuhan pokok bagi seorang pekerja Kristen.  baptisan Roh Kudus adalah syarat mutlak dengan persiapan bagi pelayanan kependetaan. Para murid yang mendapat pendidikan langsung dari Yesus sendiri tidak diizinkan masuk dalam pelayanan mereka  sebelum mereka dibaptis dalam Roh Kudus. Orang-orang yang percaya akan baptisan Roh Kudus, dan yang telah menerima dan mengajarkannya, hendaknya dengan teguh mempertahankan pendirian mereka tentang hal ini dan menyebarkan iman ini seluas dan secepat mungkin supaya pedoman ini dapat dianut kembali secara umum dan para pelayan Kristus dewasa ini akan memperoleh perlengkapan untuk melayani seperti yang telah ditetapkan Allah bagi semua pelayanan injil.
Para penatua yang disebut di Titus 1:5-9 harus diajar lebih dahulu, dan kemudian harus berpegang kepada Firman Allah yang benar. Jikalau semua orang Kristen harus siap sedia untuk memberi pertanggungan jawab kepada setiap orang yang meminta pertanggungan jawab tentang pengharapan yang ada pada mereka, apalagi pekerja-pekerja Kristen; mereka harus lebih siap sedia memberi jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada mereka. Seorang pendeta perlu mendapat pendidikan, pengalaman-pengalaman rohani yang pokok dan harus mempunyai pengetahuan yang lengkap akan Firman Allah. Tetapi yang lebih perlu lagi ialah bahwa ia harus mengetahui dan mengerti akan pengalaman-pengalaman rohani yang selalu dialami oleh orang-orang Kristen. Persiapan seperti ini untuk pelayanan harus dibedakan dengan yang diatas, sebab ini tidak didapati disekolah atau diperguruan tinggi, di sekolah Alkitan atau dengan sekali atau dua kali berdoa dan menyerahkan diri kepada Allah. Boleh dikatakan bahwa persiapan ini adalah semata-mata persiapan hati, sedangkan yang diatas adalah persiapan otak. Persiapan yang lengkap untuk pekerjaan yang penuh tanggung jawab sebagai palayan injil juga menuntut latihan dan pengalaman. Jika salah satu syarat bagi penilik jemaat, yaitu tidak boleh orang yang baru bertobat, apalagi pekerja Kristen. ia sudah mengalami pengalaman bertahun-tahun dalam bermacam-macam untuk bentuk pelayanan.

Bab III. Sifat Seorang Pendeta Yang Baik
Syarat yang terpenting untuk menjadi gembala yang berhasil ialah sifat yang tak bercela. Sifat itu memancar keluar seperti halnya radiator yang panas. Seorang dapat memberitahukan injil melalui kehidupannya. Sifat seorang dapat mempengaruhi orang-orang disekitarnya dan dengan cara ini juga mempengaruhi  dapat menghasilkan perubahan yang  nyata dan hidup.  Seorang gembala sidang selalu meninggalkan bekas kerohaniannya yang khas sendiri kepada jemaatnya, khususnya pada orang-orang bertobat dibawah pelayanannya. Bahkan tetangganya dan orang-orang lainnya yang bukan Kristen, walaupun mereka tidak mendengarnya. Setiap saat ia pribadi harus menjauhi  semua kejahatan dan dalam hidupnya ia harus mengejar keadilan, ibadah, kasih, kesetiaan, kesabaran dan kelembutan. Roh Kristus harus menembus setiap segi dan tingkat kehidupan orang Kristen, terutama sekali kehidupan seorang pendeta. Gembala sidang yang muda khususnya, diminta jangan membiarkan orang lain menganggap dia rendah karena usianya muda, tetapi dia harus menjadi teladan sehingga orang-orang menghormatinya. Jemaat membutuhkan kekuatannya terutama pada waktu kesukaran. Dalam keadaan apapun keadaan yang dialami harus tetap bersukacita senantiasa di dalam Tuhan dan jangan melepaskan kepercayaan itu.
Kesabaran adalah hal yang utama sekali dalam kehidupan gembala sidang. Ia juga haarus bijaksana. Kebijaksanaan harus menyertai dia setiap hari dalam hidupnya. Kata-kata dalam percakapan pribadi harus sedikit saja dan dipilih dengan saksama. Semua orang Kristen harus sopan santun dan dalam hal ini gembala mereka harus menjadi teladan. Kesopansantunan akan menimbulkan perhatiannya terhadap kesejahteraan orang yang dihadapinya, kesejahteraan keluarganya dan keadaan rumah tangganya. Dewasa ini salah satu kebutuhan yang terbesar dalam sidang jemaat, khususnya jemaat besar adalah kemampuan dan kecondongan untuk mengikutsertakan orang lain.  Pakaian seorang pendeta juga harus diawasi. Kebersihan tidak selalu menyertai kesucian, tetapi bahwa kebersihan meng  ungkapkan kesucian. Cara berdandan harus sederhana. Model warnanya jangan menyolok.
Seorang pendeta harus tepat pada waktunya baik waktu menghadiri kebaktian maupun ketika memenuhi janji-janji pribadi. Ketidakhadiran merupakan kejahatan dan terlambat adalah dosa. Merampas waktu orang lain merupakan kecurangan. Seorang pendeta yang selalu menentang dosa tidak boleh melakukan dosa ini. Iman akan Allah dianggap sebagai keperluan yang pokok. Ingat bahwa semua pekerjaan gembala sidang dilaksanakan oleh Roh Allah. Roh Allah bekerja sesuai dengan iman kita dan itu iman merupakan dorongan utama untuk melaksanakan pekerjaan gembala itu. Banyak kejahatan yang dilakukan terhadap gembala sidang. Dalam kehidupan gembala sidang harus ada satu maksud saja. Kegagalan utama seorang gembala adalah dalam hal keuangan. Seorang gembala tidak pantas meminjam uang atau berhutang. Hamba Tuhan juga tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Kebenaran harus disampaikan kepada semua orang di dalam kasih. Pembacaan Alkitab tidak hanya dilakukan sebagai persiapan khotbah atau penelaahan Alkitab, tetapi harus dilaksanakan dalam ibadah setiap hari untuk menguatkan dan meneguhkan kerohanian kita sendiri.


Bab IV. Kehidupan Pribadi Gembala Sidang
Tidak ada bagian dari kehidupan gembala sidang yang tidak usah diterangi oleh terang Allah. Bagi gembala sidang tidak mungkin menjalankan hidup yang sungguh-sungguh rohani di depan umum dan menjalankan hidup duniawi dalam kehidupan pribadinya.pernikahan ada manfaatnya dalam kehidupan seorang gembala sidang. Allah mengatakan bahwa tidak baik manusia itu hidup seorang diri saja. Hati manusia mendambakan seorang teman. Manfaat lainnya adalah dalam hal pemberian bimbingan. Tidak seorangpun memiliki cukup kebijaksanaan dan pertimbangan yang baik. Gembala dan isterinya harus sama-sama menomorduakan hal-hal materi itu sehingga mereka benar-benar menyangkal diri karena Allah. Anak-anaknya juga harus diserahkan demikian. Menyerahkan segala apapun, kemanapu, pada saat apapun sesuai kehendakNya. Namun kehidupan ini penuh dengan kesukacitaan yang tak terkatakan dan kita mencari dahulu kerajaan dan kebenaranNya maka semua hal ini akan ditambahkan kepada kita oleh Bapa di Surga.
Seorang gembala sidang adalah seorang ayah Kristen walaupun dia seorang gembala dan harus menunaikan tugasnya sebagai ayah. Sama seperti pria lain dalam sidangnya, gembala itu wajib mendidik anak-anaknya dan mencukupi kebutuhannya. Allah menghendaki agar pendeta dan isterinya itu akan membian rumah tangga yang akan merupakan teladan bagi orang-orang percaya. Orang akan lebih mengikuti teladan kita dari pada ajaran kita. Syarat bagi seorang pendeta adalah dia seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya. Ada beberapa hal yang harus diingat mengenai pemeliharaan tubuh yang merupakan bagian dari hidup pribadi seseorang. Roh dan jiwa mendiami tubuh kita. Menyalahgunakan tubuh kita merupakan perbuatan yang tolol bagi seorang pendeta seperti juga bagi orang lain. Mengatur waktu juga merupakan tindakan yang bijaksana bagi seorang gembala.
Waktu yang paling menyenangkan untuk berdoa dan menelaah Alkitab bagi seorang pendeta adalah di pagi hari. Karena itu bukan saatnya untuk mengadakan kunjungan. Kebaktian-kebaktian kebangunan rohani tidak dapat mencegah seseorang untuk mundur dari Tuhan jika dia mengabaikan dia dan ibadat pribadi. Sekolah Alkitab maupun pekerjaan kependetaan telah menyaksikan beberapa kegagalan kerohanian karena alasan yang sama. bagi para pendeta disarankan untuk mengikuti rencana pembacaan Alkitab yang teratur untuk ibadat pribadi mereka sendiri daripada membacanya secara campur aduk. Melalui FirmanNya Dia berbicara kepada setiap kita. Sore hari dipakai oleh para gembala untuk mengadakan kunjungan kerumah-rumah jemaatnya. Hari minggu itu merupakan hari yang paling penting dan hari sebelumnya merupakan hari persiapan dengan teliti.
Bab V. Isteri Gembala Sidang
Hubungan antara seorang gembalan dan isterinya sama seperti hubungan Allah dengan AnakNya. Isteri gembala merupakan isteri Kristen yang harus berlaku sebagai isteri dan ibu Kristen. isteri itu juga merupakan pekerja Kristen. Dosa dan kegagalan isteri gembala sipengaruhi oleh suaminya ke ara yang duniawi.
Jika Allah mengaruniakan anak kepada isteri-isteri gembala, maka mereka harus menyadari tanggungjawab mereka terhadap anak tersebut. Sehubungan dengan gereja, isteri memiliki tanggungjawab yang sama dengan suaminya terhadap gereja. Di dalam Kristus Yesus tidak ada wanita atau pria. Dalam terang Alkitab menunjukkan wanita sebagai pekerja injil sama seperti laki-laki. Mengenai kewajiban dan pelayanan seorang isteri gembala, Allah pasti memberikan karunia tertentu kepada isteri-isteri oleh karena itu, setiap isteri gembala harus memakai karunia itu untuk menambahkan kerohanian bagi jemaatnya. Ada yang diberikan karunia dalam cakap mengajar. Isteri bisa juga membantu suami mengadakan kunjungan, atau kalau penting jika kunjungan sendiri tanpa bersama suami bisa saja jika dibutuhkan dan mungkin ada suatu yang khusus. Jika ada bakat yang lain yang Tuhan percayakan maka sang isteri akan memakai apa yang Tuhan percayakan itu untuk pelayanan dan kemuliaan Tuhan.

Bab VI. Sifat Umum Dari Pekerjaan Kependetaan
Dalam Alkitab, gereja diperkenalkan dengan berbagai nama atau kataa kiasan. Gereja adalah tubuhNya, mempelaiNya, kawan-kawan seiman, carang-carang, kawan domba, sebuah rumah besar, tentara, bait suci, sebuah kota, garam, terang dan sebuah kerajaan. Dengan tepat semuanya ini menggambarkan fungsi dan sifat dari gereja sendiri.
Istilah gembala berhubungan dengan parang rumput. Gembala merupakan padang rumput yang baik, dimana dari kata ini kita bisa melihat bahwa gembala itu merupakan padang rumput bagi domba-domba (jemaat). Dimana tugas seorang gembala itu adalah menjaga padang rumput tersebut, memeliharanya. Kewajiban gembala dalah memberi makan, menuntun, melindungi, dan membantu kawanan dombanya. Seorang gembala juga disebut sebagai penilik. Seorang gembala itu merupakan utusan dari Allah. Gebala dianggap sebagai penatua tau bapa. Kadang-kadang seorang gembala bertindak seperti seorang penguasa jemaat. Karena ia telah diangkat oleh Allah tetapi dia tidak boleh menjalankan tugasnya dengan sewenang-wenangnya. Gelar yang paling mulia yang Tuhan berikan kepada manusia milik Allah adalah nabi. Seorang gembala itu memiliki nbanyak tugas dan fungsi yang dipercayakan Tuhan kepadanya, di mana seorang gembala juga memiliki jabatan sebagai seorang guru. Ada juga jabatan yang lain yang dipercayakan kepada seorang gembala yaitu nelayan, pengajar, pembimbing, perawat, penabur, penuai, prajurit, pembangun, dan pekerja. Dan semua jabatan ini memiliki fungsi masing-masing sesuai dengan sebutan yang diberikan kepada setiap gembala. 
Kritus sendiri telah mengatakan semuanya sebelumnya. Dia memberikan iman kepada setiap pribadi untuk memasuki kedudukan yang berwenang dan kekuasaan yang telah dikaruniakanNya dalam janjiNya yang indah kepada setiap umatNya. Amanat besar dimulai dengan kata yang singkat dan sederhana, “Pergilah”, kemudian ajarlah. Kata mengajar disini diterjemahkan menjadikan murid.

Bab VII. Tanggung Jawab Seorang Gembala
Seorang pendeta menerima perintah dari surga dan harus melakukannya, apapun yang akan terjadi. Pada akhirnya dia akan memberikan pertanggungan jawabnya kepada Allah karena itu Allahlah yang harus dilayaninya dengan bersungguh-sunggih hari demi hari. Paulus mengatakan “Hendaklah kami disifatkan orang seperti hamba-hamba Kristus dan pemeliharaan rahasia Allah”. Ada perbedaan antara seorang wali dan seorang pemelihara. Di mana seorang pemelihara merupakan hubungan majikan dan tuannya. Sedangkan wali merupakan wakil yang sah dan yang akan menjadi pengganti pemiliknya apabila pemiliknya mati. Allah mempercayakan injilNya kepada kita. Kita dipercayakan untuk menyampaikan berita grasi bagi mereka yang akan mati konyol kalau kita tidak menyampaikannya. Sungguh berat mendapatkan kepercayaan semacam ini. Alkitab juga menyatakan bahwa Allah telah mendapatkan kita sebagai imam dihadapanNya demi keselamatan manusia.
Sehubungan denganTuhan Yesus sebagai gembala yang Agung, maka kedudukan kita adalah sebagai gembala bawahanNya. Gembala Agung memiliki banyak orang yang berfungsi sebagai bawahanNya. Dia menyuruh kita memberi makan domba-dombaNya dan memperhatikan kesejahteraan mereka. Hubungan yang paling indah dan paling memuaskan ini menguatkan dan menolong kita merasa lelah melakukan tugas-tugas kita. Kita milik-Nya dan Dia adalah milik kita. Kelak pada suatu hari dunia akan mengetahui bahwa Dialah mempelai laku-laki kita dan kita adalah mempelai perempuanNya. Hubungan kita dengan jemaat yang telah ditunjukkan Allah kepada kita adalah nyata dan jelas. Dunia tahu bahwa kita adalah gembalanya.
Untuk menjadi penguasa dan pemimpin memerlukan pengalaman dan kesanggupan yang lebih matang. Seseorang tidak dapat menjadi penguasa dan pemimpin kalau tidak dapat mengajar dan memimpin diri sendiri dan belum sanggup menjadi teladan. Tujuan seorang gembala ditempatkan dalam kedudukan seorang penguasa dalam rumah tangga Allah ialah agar dapat memberi mereka makanan pada waktunya.  Orang-orang dalam yang tak terkecil perannya dari persekutuan gereja adalah kelompok yang dikenal sebagai majelis gereja. Hubungan gembala dengan majelis sangat penting, sebagaimana suami isteri yang hidup sedemikian dekatnya satu sama lain yang bisa dipastikan akan timbul perseksokan jika mereka tidak saling mengasihi, demikian hubungan seorang gembala dan majelis haruslah dipererat oleh kasih. Jangan sampai seorang gembala melupakan bahwa dia dan jemaatnya diperintahkan oleh sang penebus dunia dengan meyakinkan orang-orang lain untuk menerima keselamatan. Gembala dan jemaatnya itu menjadi terang dalam tempat yang gelap bagi dunia disekelilingnya. Walaupun gemala sibuk memelihara anggota-anggota kawanan dombanya sendiri, jangan dia lupa bahwa beratus-ratus orang disekelilingnya yang mungkin bergantung kepadanya untuk keselamatan diri mereka.

Bab VIII. Gembala Sidang dan Pelayanannya
 Pelayanan seorang pendeta meliputi tugas-tugas dan tujuan tertentu. Yang paling utama adalah memberitakan Firman. Allah telah menetapkan bahwa dengan kebodohan pemberitaan injil manusia akan diselamatkan. Dia memperlihatkan FirmanNya melalui pemberitaan. Pemberitaan injil harus disertai imbangan mengajar Firman Allah. Tuhan telah menetapkan dan mendirikan jabatan guru sebagai suatu lembaga yang tetap dalam gereja. Demikian juga karunia mengajar tercantum diantara karunia-karunia Roh Kudus yang diberikan kepada gerejaNya dan yang menjadi milik gereja untuk dipakai dan dipelihara. Ketika aliran kebenaran ilahi itu mengalir kepada jemaat, maka gembala bertanggungjawab untuk meneliti kebaktian dalam gereja. Suasana-suasana kebaktian itu harus tetap rohani. Kebaktian-kebaktian yang mempunyai ibadat secara lahir tetapi tak mempunyai kuasaNya menyatakan gejala kemurtadan dan sama sekali tidak beerkenaan kepada Tuhan. Allah menghendaki agar ada kebebasan perorangan yang manis dan pengungkapan yang sungguh spontan dalam ibadah kita kepada Dia.
Tetaapi pada pihak lain Tuhantidak menghendaki dan jemaat pun tidak diteguhkan apabila setiap kali jemaat berkumpul bersama-sama, lalu masing-masing berkata-kata dalam bahasa Roh. Keseimbangan yang ilahi harus ditemukan antara kedua hal yang ekstrin ini. Kebaktian-kebaktian harus bersifat rohaniah dan pentakosta dan juga formil maupun fanatik. Kita percaya bahwa Tuhan menghendaki agar semua orang Kristen menerima baptisan Roh Kudus. Kesetiaan kepada Firman Allah juga meminta kita untuk mengulangi pengajaran Rasul Paulus, “Janganlah padamkan Roh dan janganlah anggap rendah nubuat-nubuat. Tugas lain seorang gembala adalah memelihara gereja dalam perdamaian, kasih dan persatuan. Siasat yang paling digemari iblis adalah menghancurkan persatuan Roh dan mendatangkan rasa iri hati dan perselisihan. Pekerjaan seorang gembala juga membawa orang-orang saleh kepada kedewasaan penuh. Semoga Allah memberikan kepada gembala-gembalaNya dewasa ini perhatian yang setia dan rajin terhadap domba-dombanya sehingga mereka juga dapat melaporkan pada akhir pelayanan mereka bahwa mereka telah menjaga dan memelihara semua domba yang dipercayakan di dalam asuhan mereka.
Gembala bertanggungjawab untuk memperhatikan bakat yang terpendam atau yang baru nampak diantara gerejanya. Gembala harus menanamkan kedalam jemaatnya semangat dan penglihatan pemberitaan injil. Penglihatan dan gairah utnuk menyelamatkan jiwa ini jangan dibatasi oleh daerah sekitar atau kota dimana gereja berada. Ketika Yesus berkeliling mengabarkan injil kerajaan surga dan mengajar di dalam rumah-rumah ibadat mereka, Dia juga menyembuhkan segala penyakit dan kelemahan di antara orang banyak itu. Allah tidak senang waktu Musa merasa puas atau Yosua merasa puas untuk menetapkan sebelum mereka menduduki seluruh tanah perjanjian. Merasa puas dengan diri sendiri berasal dari iblis.

Bab IX. Kunjungan Pengembalaan
Kunjungan pengembalaan terutama merupakan perkunjungan gembala sidang kerumah anggota-anggota jemaatnya. Kunjungan ini juga harus diluaskan kepada tamu-tamu yang menghadiri kebaktian dan pendatang-pendatang baru dan tetap mengunjungi mereka walaupun hanya datang sekali atau dua kali. Anggota jemaat yang sama sekali tidak dapat ke gereja karena usia yang sudah lanjut atau sakit harus dikunjungi oleh gembalanya. Gembala sidang tidak boleh mengabaikan anggota-anggota jemaatnya yang tetap dan setia datang dikebaktian. Hubungan pribadi dan kunjungan sekali-kali sangat berarti bagi orang-orang saleh bahkan mungkin lebih berarti dari yang disadari oleh pendeta itu sendiri. Kepentingan pekerjaan kunjungan dari rumah ke rumah perlu ditekankan. Banyak gembala menganggap bahwa tugas mereka yang lebih penting itu adalah diatas mimbar. Mereka lupa bahwa mereka adalah gembala sidang, bukan hanya pemberita injil. Kunjungan itu memiliki manfaat yang tinggi dimana melalui kinjungan, para gembala mengetahui keadaan jemaatnya secara langsung. Allah menuntut ini kepada setiap gembala, karena pendeta tidak boleh melupakan tugas kunjungan ini, karena itu sama dengan berkhotbah.
Pelayanan di mimbar akan lebih efektif jika sebelumnya gembala telah berusaha menemui anggotanya. Melalui pengalaman yang dia lihat secara langsung keadaan jemaatnya maka gembala dapat mengerti akan keadaan yang dialami oleh jemaatnya. Ketika selesai pelayanan mimbar maka seorang gembala harus menjabat tangan jemaat, dan jabatan tangan ini sangat berarti. Dimana melalui jabatan tangan bisa membuat jemaat untuk tetap datang ke  gereja tersebut. Dimana jabatan tangan bisa dikatakan untuk meminta jemaat itu kembali datang untuk beribadah dihari-hari berikutnya. Gembala tidak boleh menutup mata terhadap kesulitan atau bahaya yang sedang dialami oleh jemaatnya.

Bab X. Kebaktian Umum
Acara kebaktian seluruhnya adalah kudus seperti khotbahnya. Pada umumnya keefektifan khotbahnya itu sangat terpengaruh oleh suasana yang diciptakan sebelum khotbah disampaikan. Tuhan telah menetapkan supaya umatNya beribadat kepadaNya dengan nyanyian. Kitab Mazmur menjadi nyanyian dalam kebaktian orang Ibrani dan jemaat Kristen selalu. Semua kata nyanyian harus dapat didengar dan dimengerti dan harus pula ikut menciptakan suasana ibadat. Doa jemaat yang dipanjatkan oleh semua hadirin merupakan dasar dan puncak penyembahan sejati. Doa adalah jiwa pengalaman Kristen setta merupakan dasar dan jiwa dari semua penyembahan bersama yang sejati, maka kebaktian doa penting diadakan diantara kebaktian-kebaktian sepanjang minggu. Pendeta harus mengajar dan berusaha mebimbing agar kesaksian anggota jemaat tidak hanya terdiri dari istilah dan kata-kata yang usang, tetapi merupakan kesaksian yang benar dan singkat tentang pengalaman rohani masing-masing, yakni kesuksesan dan kegagalan, kemenangan dan kekalahan.

Bab XI. Upacara-Upacara Gerejani
Perjamuan kudus merupakan salah satu upacara gerejani, di mana upacara ini tidak boleh dilakukan dengan tergesa-gesa. Tetapi upacara ini dilakukan dengan berkhidmat dan menjadi kebangunan rohani bagi jemaat Tuhan.  Babtisan air juga merupakan upacara gerejani yang dilaksanakan ditempat pembaptisan di gereja sendiri atau gereja yang terdekat, atau dalam kolam atau sungai. Pendeta harus memastikan bahwa calon baptisan sudah mengerti akan upacara yang akan diadakan dan sungguh-sungguh sudah lahir baru.
Penerimaan anggota baru juga merupakan uapacara gerejani dimana anggota baru yang diterima dalam sebuah gereja di sahkan di depan umum yang menyatakan bahwa anggota tersebut telah sah menjadi anggota dari gereja tersebut. Penyerahan adank merupakan waktu dimana orang tua membawa anaknya kehadapan Tuhan di depan pendeta dan para jemaat. Upacara pernikahan juga merupakan upacara gerejani, di mana upacara ini mensahkan pengantin di hadapan Tuhan oleh pendeta dan upacara ini memenuhi hukum sipil dan peraturan Firman Allah. Dan yang terakhir adalah upacara pemakaman yang disusun oleh keluarga yang bersangkutan.

Bab XII. Sekolah minggu
Permulaan masa kanak-kanak merupakan masa yang paling mudah dipengaruhi. Jadi masa itulah kesempatan yang paling baik untuk mempengaruhi anak-anak bagi Allah. Tujuan sekolah minggu yang paling dimengerti adalah memberikan pendidikan agama kepada anak-anak. Hubungan gembala sidang dengan sekolah minggu sangat penting. Gembala sidang adalah gembala rohani dari sekolah minggu. Salah satu tugas seorang gembala adalah memilih guru sekolah minggu. Semangat pemberitaan injil harus ditanamkan di dalam setiap hati anak-anak sejak usia mereka yang muda. Pemimpin dan guru-guru harus menanamkan di dalam hati anak-anak penghormatan yang dalam akan rumah Tuhan.

Bab XIII. Pekerjaan Kaum Muda
Penampungan anak-anak muda sangat penting dalam gereja karena: kaum muda mempunyai persoalan yang khusus dalam pengalaman Kristen mereka dan ini harus diperhatikan secara khusus. Mereka merupakan kawanan domba yang berbeda dan karena membutuhkan makanan dan perlakuan yang berbeda pula. Kaum muda lebih penuh semangat daripada orang yang lebih dewasa. Anak-anak muda lebih suka bergaul daripada orang dewasa. Sebab itu mereka memerlukan komunitas persekutuan. Organisasi itu dibentuk tidak bisa terlepas dari gereja, karena itu pendeta menunjukkan kepada para kaum muda perhatiannya dan kepemimpinannya. Jangan membentuk organisasi kaum muda sebelum mereka menginginkannya dan bersedia melakukan pekerjaan yang perlu bagi Tuhan.

Bab XIV. Gembala dan Ruangan Belajar
Waktu yang terbaik untuk menelaah adalah pagi hari karena pada waktu inilah pikiran masih segar, oleh karena itu kita bisa memusatkan pikiran dan belajar lebih banyak. Setiap pagi seorang gembala harus ada di ruang belajar untuk mencurahkan tenaganya dalam pekerjaan yang menyenagkan ini. Seorang gembala adalah seorang yang pertama-tama memperhatikan kerohanian setiap orang. Seorang gembala dapat membuat sebuah perpusatakaan buku mengenai teologia dan ajaran Alkitab. Seorang gembala juga harus mengetahui kejadian disekitarnya.

Bab XV. Pelayanan Gembala Sidang di Mimbar
Dalam memberitakan Firman Allah yang diberitakan terdapat kuasa yang kreatif dan membangun. Alkitab menjadi contoh untuk semuanya. Mengucapkan Firman Allah dengan iman menghasilkan akibat yang langsung dan ajaib sekalidalam hisup pendengarnya. Hal ini mengakibatkan kita mengerti betapa penting dan berkuasanya mimbar Kristen itu. Mimbar mendapat sorotan Allah  dan manusia, tempat perantara antara Allah dan manusia. Mimbar memberikan kesempatan kepada Allah untuk berbicara kepada manusia melalui seorang manusia yang fana, memberi kesempatan kepada pendeta untuk menjadi juru bicara Allah dan memberi kesempatan kepada jemaat untuk mendengar suara Allah.

Bab XVI. Etika Kependetaan
Etika kependetaan merupakan patokan yang tinggi bagi tingkahlaku manusia yang meliputi ketegangan sopan santunterhadap orang lain. Amanat yang ilahi bagi kita harus berbelas kasihan dan mengasihi segala saudara dan penyayang dan rendah hati. Seorang gembala yang baru bertindak dengan bijaksana apabila ia tidak segera mengubah cara-cara gembala yang mendahuluinya.

Kesimpulan
Melalui buku ini saya mendapatkan banyak hal di mana dalam buku ini menjelaskan bagaimana kehidupan seorang gembala di dalam Tuhan, bagaimana pelayanannya dan bagaimana dia hidup dalam jemaatnya. Gembala memiliki tugas yang besar yang dipercayakan Tuhan kepadanya. seorang gembala harus bisa menjadi teladan bagi jemaatnya, bukan hanya melalui perkataannya tetapi melalui setiap tingkalaku dan tindakan yang dia lakukan dalam kehidupannya. Seorang gembala adalah bapa rohani bagi jemaatnya baik jemaat kecil maupun besar. Yang saya maksudkan disini adalah baik mulai dari anak-anak, pemuda-pemudi, yang sudah dewasa, paara orang tua, dan semuanya jemaat yang ada di gereja tersebut. Seorang gembala dipercayakan untuk memimpin, mengajar dan memelihara jemaat Tuhan. Oleh karena itu gembala sidang itu memiliki tugas yang tidak mudah untuk dilakukan oleh setiap pribadi tetapi tugas itu sangat berat dan sangat berkonsekuensi.
Gembala sidang dapat menjalankan semua tugas yang dipercayakan kepada dia dengan dukungan dari setiap rekan kerja, keluarga dan yang utama adalah hubungan dia dengan Tuhan yang begitu erat di mana Tuhan yang memapukan dia untuk menjalankan setiap tugas itu. Dan seorang gembala tidah hanya mejalankan tugas itu sendirian melainkan dibantu oleh rekan-rekan kerjanya. Melalui buku ini kita bisa mengetahui apa tugas seorang gembala sidang dan bagaimana posisinya dalam gereja. Buku ini menjelaskan semuanya tentang bagaimana seorang gembala dan apa yang harus dipersiapkan oleh seorang gembala ketika dia bekerja dan dipercayakan Tuhan untuk memelihara umatNya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar