Penulis : Ralph M. Riggs
Penerbit : Gandum Mas
Jumlah
hlm : 130 hal
Pendahuluan
Gembala sidang yang
berhasil adalah gembala yang dikasihi Allah. Mengenai gembala yang agung Bapa
berkata, “Inilah anak yang kukasihi kepadaNyalah Aku berkenaan.” Hal yang
disenangi oleh Allah itu akan mengakibatkan disenangi oleh manusia. Allah
menginginkan dan menghendaki agar tingkahlaku para gembala bawahanNya itu
dihadapNya dan manusia sama seperti gembala agung itu.
Alkitab merupakan
kehendak Allah yang sudah dinyatakan dan kehendakNya mengenai gembala-gembala
kawanan dombaNya itu dengan jelas dibentangkan dalam kitab suci. Fiman Allah
itu penuh dengan keterangan serta petunjuk mengenai apa artinya gembala sidang
yang berhasil itu. Keterangan dan petunjuk yang begitu banyak di dalam Alkitab
menjelaskan dengan tegas bahwa Allah ingin pekerja-pekerjaNya akan dilengkapi
dengan sempurna untuk setiap pekerjaan yang baik.
Menjadi gembala sidang
yang berhasil merupakan pekerjaan terbesar yang mungkin dalam hidup ini. Hal
itu tidak akan tercapai dengan hanya satu jam penyerahan dihadapan Allah, atau
satu malam bergumul dalam doa, atau satu usaha yang singkat, meskipun dengan
bersungguh-sungguh. Bangunan yang besar memerlukan perencanaan yang teliti dan
panggilan yang dalam. Karir yang berhasil, mula-mula memerlukan
kemampuan-kemampuan tertentu dan minat yang kuat, lalu kemudian diikuti
persiapan yang rajin, praktek dan pengalaman selama bertahun-tahun. Demikian
pula halnya bagi seorang yang ingin menjadi gembala sidang yang berhasil.
Sebelum ia dilahirkan. Allah sudah mempunyai rencana ini baginya, Ia harus dipanggil
dan dilengkapi, ditahbiskan dan diutus- seluruh rencana itu hendaknya berasal
dari Allah, dan mendapat tanggapan sepenuh hati dari yang dipanggil, dan tanpa
ragu-ragu didukung oleh orang-orang percaya.
Bab
1. Panggilan untuk memberitakan injil
Perintah
Tuhan kepada para rasul ialah supaya mereka mengajar semua murid mereka untuk
melaksanakan segala perkara yang telah yang telah diperintahkanNya kepada
mereka, dan perintahNya kepada mereka itulah agar mereka pergi bersaksi,
mengajar dan memberitakan injil (lukas 24: 48; matius 28: 19-20; markus 16:15).
Maka ini berarti bahwa semua orang Kristen diperintahkan oleh Tuhan melalui
para rasulNya untuk pergi bersaksi, mengajar dan memberitakan injil. Dengan
menaati petunjuk-petunjuk dan prinsip-prinsip ini maka paulus menyuruh Timotius
yang bertobat dibawah pelayanannya, untuk mempercayakan kepada orang-orang yang
bertobat dibawah pelayanan Timotius sendiri, hal-hal yang telah diajarkannya
kepada Timotius, agar mereka dapat mengajar orang-orang lain pula (II Timotius
2: 2). Tiap-tiap orang Kristen harus mengabarkan injil, inilah rencana Kristus.
Orang Kristen dari generasi pertama telah melaksanakan rencana-Nya dari seluruh
dunia telah diinjili pada abad yang pertama. Jika setiap generasi mau menaati
perintah-Nya dan melaksanakan rencana-Nya, maka di generasi mereka itu, mereka dapat mengabarkan injil keseluruh
dunia.
Yesus
memanggil beberapa orang tertentu sebagai murid untuk menyiapkan mereka dalam
pelayanan yang khusus. Segenap tugas tiap orang Kristen adalah mendengarkan
suara Allah dan mengetahui serta melaksanakan kehendak-Nya bagi kita. Semua
orang Kristen terpanggil untuk melakukan suatu pelayanan Kristen tertentu dan
masing-masing harus menerima panggilan yang khusus. Panggilan Allah itu
merupakan suara Allah yang berbicara di dalam lubuk jiwanya. Allah tidak menghendaki suatu cara yang umum
untuk menerima panggilan, yang dapat dijadikan patokan untuk mengukur
pengalaman semua orang. Keanekaragaman di dalam alam mendatangkan kemuliaan
bagi Allah dan keanekaragaman ini lebih menambah kemuliaanNya diantara
anak-anakNya.
Sesungguhnya
mulia sekali berjalan sesuai dengan kehendak Allah dan mengetahui bahwa Ia
berbicara kepada kita dalam cara yang begitu pula. Langkah terakhir dalam
pertimbangan panggilan Allah dalam kehidupan seseorang, yaitu adanya perasaan
yang dalam bahwa tak ada pilihan lain lagi. Panggilan kita berasal dari Allah,
dan anugerahNya yang besar itu kita maju lalu bagaimanakah sikap kita terhadap
panggilan itu dan terhadap pekerjaan pelayanan injil? Meskipun kita
sungguh-sungguh dipanggil oleh Allah, kita harus waspada jangan sampai hasrat
kita untuk bekerja bagi Tuhan akan melampaui batas hingga menjadi semangat yang
tidak terkendalikan dan mulai sepenuhnya menaruh kepercayaan pada disi sendiri.
Allah itu kasih, dan Dia sendiri adalah kekuatan dan jiwa kita, yang
mengendalikan semua bakat dan karunia melalui kita, kita yakin bahwa kita
memiliki kebutuhan pokok yang disebut dalam 1 Korintus 13. Allah sumber kasih
itu, dan kasih Allah meresap ke dalam pelayanan kita dan menjamin bahwa pada
hari penghakiman kita tidak akan dinilai sebagai bukan apa-apa.
Bab
II. Persiapan Untuk Palayanan Kependetaan
Persiapan
untuk pelayanankependetaan harus dimulai pada saat kita merasakan panggilan
itu. Persiapan tak akan pernah berakhir. Mulai suatu pelayanan ditetapkan
menajdi gembala sidang beserta tugas-tugasnya atau pengalaman selama
bertahun-tahun, tidak berarti seorang pendeta berhak menghentikan persiapan
untuk pelayanan selanjutnya. Pengalaman kelahiran baru merupakan kebutuhan
pokok bagi seorang pekerja Kristen.
baptisan Roh Kudus adalah syarat mutlak dengan persiapan bagi pelayanan
kependetaan. Para murid yang mendapat pendidikan langsung dari Yesus sendiri
tidak diizinkan masuk dalam pelayanan mereka
sebelum mereka dibaptis dalam Roh Kudus. Orang-orang yang percaya akan
baptisan Roh Kudus, dan yang telah menerima dan mengajarkannya, hendaknya
dengan teguh mempertahankan pendirian mereka tentang hal ini dan menyebarkan
iman ini seluas dan secepat mungkin supaya pedoman ini dapat dianut kembali
secara umum dan para pelayan Kristus dewasa ini akan memperoleh perlengkapan
untuk melayani seperti yang telah ditetapkan Allah bagi semua pelayanan injil.
Para
penatua yang disebut di Titus 1:5-9 harus diajar lebih dahulu, dan kemudian
harus berpegang kepada Firman Allah yang benar. Jikalau semua orang Kristen
harus siap sedia untuk memberi pertanggungan jawab kepada setiap orang yang
meminta pertanggungan jawab tentang pengharapan yang ada pada mereka, apalagi
pekerja-pekerja Kristen; mereka harus lebih siap sedia memberi jawaban untuk
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada mereka. Seorang pendeta perlu
mendapat pendidikan, pengalaman-pengalaman rohani yang pokok dan harus
mempunyai pengetahuan yang lengkap akan Firman Allah. Tetapi yang lebih perlu
lagi ialah bahwa ia harus mengetahui dan mengerti akan pengalaman-pengalaman
rohani yang selalu dialami oleh orang-orang Kristen. Persiapan seperti ini untuk
pelayanan harus dibedakan dengan yang diatas, sebab ini tidak didapati
disekolah atau diperguruan tinggi, di sekolah Alkitan atau dengan sekali atau
dua kali berdoa dan menyerahkan diri kepada Allah. Boleh dikatakan bahwa
persiapan ini adalah semata-mata persiapan hati, sedangkan yang diatas adalah
persiapan otak. Persiapan yang lengkap untuk pekerjaan yang penuh tanggung
jawab sebagai palayan injil juga menuntut latihan dan pengalaman. Jika salah
satu syarat bagi penilik jemaat, yaitu tidak boleh orang yang baru bertobat,
apalagi pekerja Kristen. ia sudah mengalami pengalaman bertahun-tahun dalam
bermacam-macam untuk bentuk pelayanan.
Bab
III. Sifat Seorang Pendeta Yang Baik
Syarat
yang terpenting untuk menjadi gembala yang berhasil ialah sifat yang tak
bercela. Sifat itu memancar keluar seperti halnya radiator yang panas. Seorang
dapat memberitahukan injil melalui kehidupannya. Sifat seorang dapat
mempengaruhi orang-orang disekitarnya dan dengan cara ini juga
mempengaruhi dapat menghasilkan
perubahan yang nyata dan hidup. Seorang gembala sidang selalu meninggalkan
bekas kerohaniannya yang khas sendiri kepada jemaatnya, khususnya pada
orang-orang bertobat dibawah pelayanannya. Bahkan tetangganya dan orang-orang
lainnya yang bukan Kristen, walaupun mereka tidak mendengarnya. Setiap saat ia
pribadi harus menjauhi semua kejahatan
dan dalam hidupnya ia harus mengejar keadilan, ibadah, kasih, kesetiaan,
kesabaran dan kelembutan. Roh Kristus harus menembus setiap segi dan tingkat
kehidupan orang Kristen, terutama sekali kehidupan seorang pendeta. Gembala
sidang yang muda khususnya, diminta jangan membiarkan orang lain menganggap dia
rendah karena usianya muda, tetapi dia harus menjadi teladan sehingga
orang-orang menghormatinya. Jemaat membutuhkan kekuatannya terutama pada waktu
kesukaran. Dalam keadaan apapun keadaan yang dialami harus tetap bersukacita
senantiasa di dalam Tuhan dan jangan melepaskan kepercayaan itu.
Kesabaran
adalah hal yang utama sekali dalam kehidupan gembala sidang. Ia juga haarus
bijaksana. Kebijaksanaan harus menyertai dia setiap hari dalam hidupnya.
Kata-kata dalam percakapan pribadi harus sedikit saja dan dipilih dengan
saksama. Semua orang Kristen harus sopan santun dan dalam hal ini gembala
mereka harus menjadi teladan. Kesopansantunan akan menimbulkan perhatiannya
terhadap kesejahteraan orang yang dihadapinya, kesejahteraan keluarganya dan
keadaan rumah tangganya. Dewasa ini salah satu kebutuhan yang terbesar dalam
sidang jemaat, khususnya jemaat besar adalah kemampuan dan kecondongan untuk
mengikutsertakan orang lain. Pakaian
seorang pendeta juga harus diawasi. Kebersihan tidak selalu menyertai kesucian,
tetapi bahwa kebersihan meng ungkapkan kesucian. Cara berdandan harus
sederhana. Model warnanya jangan menyolok.
Seorang
pendeta harus tepat pada waktunya baik waktu menghadiri kebaktian maupun ketika
memenuhi janji-janji pribadi. Ketidakhadiran merupakan kejahatan dan terlambat
adalah dosa. Merampas waktu orang lain merupakan kecurangan. Seorang pendeta
yang selalu menentang dosa tidak boleh melakukan dosa ini. Iman akan Allah
dianggap sebagai keperluan yang pokok. Ingat bahwa semua pekerjaan gembala
sidang dilaksanakan oleh Roh Allah. Roh Allah bekerja sesuai dengan iman kita
dan itu iman merupakan dorongan utama untuk melaksanakan pekerjaan gembala itu.
Banyak kejahatan yang dilakukan terhadap gembala sidang. Dalam kehidupan
gembala sidang harus ada satu maksud saja. Kegagalan utama seorang gembala
adalah dalam hal keuangan. Seorang gembala tidak pantas meminjam uang atau
berhutang. Hamba Tuhan juga tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap
semua orang. Kebenaran harus disampaikan kepada semua orang di dalam kasih. Pembacaan
Alkitab tidak hanya dilakukan sebagai persiapan khotbah atau penelaahan
Alkitab, tetapi harus dilaksanakan dalam ibadah setiap hari untuk menguatkan
dan meneguhkan kerohanian kita sendiri.
Bab
IV. Kehidupan Pribadi Gembala Sidang
Tidak
ada bagian dari kehidupan gembala sidang yang tidak usah diterangi oleh terang
Allah. Bagi gembala sidang tidak mungkin menjalankan hidup yang sungguh-sungguh
rohani di depan umum dan menjalankan hidup duniawi dalam kehidupan
pribadinya.pernikahan ada manfaatnya dalam kehidupan seorang gembala sidang.
Allah mengatakan bahwa tidak baik manusia itu hidup seorang diri saja. Hati
manusia mendambakan seorang teman. Manfaat lainnya adalah dalam hal pemberian
bimbingan. Tidak seorangpun memiliki cukup kebijaksanaan dan pertimbangan yang
baik. Gembala dan isterinya harus sama-sama menomorduakan hal-hal materi itu
sehingga mereka benar-benar menyangkal diri karena Allah. Anak-anaknya juga
harus diserahkan demikian. Menyerahkan segala apapun, kemanapu, pada saat
apapun sesuai kehendakNya. Namun kehidupan ini penuh dengan kesukacitaan yang
tak terkatakan dan kita mencari dahulu kerajaan dan kebenaranNya maka semua hal
ini akan ditambahkan kepada kita oleh Bapa di Surga.
Seorang
gembala sidang adalah seorang ayah Kristen walaupun dia seorang gembala dan
harus menunaikan tugasnya sebagai ayah. Sama seperti pria lain dalam sidangnya,
gembala itu wajib mendidik anak-anaknya dan mencukupi kebutuhannya. Allah
menghendaki agar pendeta dan isterinya itu akan membian rumah tangga yang akan
merupakan teladan bagi orang-orang percaya. Orang akan lebih mengikuti teladan
kita dari pada ajaran kita. Syarat bagi seorang pendeta adalah dia seorang
kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya. Ada
beberapa hal yang harus diingat mengenai pemeliharaan tubuh yang merupakan
bagian dari hidup pribadi seseorang. Roh dan jiwa mendiami tubuh kita. Menyalahgunakan
tubuh kita merupakan perbuatan yang tolol bagi seorang pendeta seperti juga
bagi orang lain. Mengatur waktu juga merupakan tindakan yang bijaksana bagi
seorang gembala.
Waktu
yang paling menyenangkan untuk berdoa dan menelaah Alkitab bagi seorang pendeta
adalah di pagi hari. Karena itu bukan saatnya untuk mengadakan kunjungan.
Kebaktian-kebaktian kebangunan rohani tidak dapat mencegah seseorang untuk
mundur dari Tuhan jika dia mengabaikan dia dan ibadat pribadi. Sekolah Alkitab
maupun pekerjaan kependetaan telah menyaksikan beberapa kegagalan kerohanian
karena alasan yang sama. bagi para pendeta disarankan untuk mengikuti rencana
pembacaan Alkitab yang teratur untuk ibadat pribadi mereka sendiri daripada
membacanya secara campur aduk. Melalui FirmanNya Dia berbicara kepada setiap
kita. Sore hari dipakai oleh para gembala untuk mengadakan kunjungan
kerumah-rumah jemaatnya. Hari minggu itu merupakan hari yang paling penting dan
hari sebelumnya merupakan hari persiapan dengan teliti.
Bab
V. Isteri Gembala Sidang
Hubungan
antara seorang gembalan dan isterinya sama seperti hubungan Allah dengan
AnakNya. Isteri gembala merupakan isteri Kristen yang harus berlaku sebagai
isteri dan ibu Kristen. isteri itu juga merupakan pekerja Kristen. Dosa dan
kegagalan isteri gembala sipengaruhi oleh suaminya ke ara yang duniawi.
Jika
Allah mengaruniakan anak kepada isteri-isteri gembala, maka mereka harus
menyadari tanggungjawab mereka terhadap anak tersebut. Sehubungan dengan
gereja, isteri memiliki tanggungjawab yang sama dengan suaminya terhadap
gereja. Di dalam Kristus Yesus tidak ada wanita atau pria. Dalam terang Alkitab
menunjukkan wanita sebagai pekerja injil sama seperti laki-laki. Mengenai
kewajiban dan pelayanan seorang isteri gembala, Allah pasti memberikan karunia
tertentu kepada isteri-isteri oleh karena itu, setiap isteri gembala harus
memakai karunia itu untuk menambahkan kerohanian bagi jemaatnya. Ada yang
diberikan karunia dalam cakap mengajar. Isteri bisa juga membantu suami mengadakan
kunjungan, atau kalau penting jika kunjungan sendiri tanpa bersama suami bisa
saja jika dibutuhkan dan mungkin ada suatu yang khusus. Jika ada bakat yang
lain yang Tuhan percayakan maka sang isteri akan memakai apa yang Tuhan
percayakan itu untuk pelayanan dan kemuliaan Tuhan.
Bab
VI. Sifat Umum Dari Pekerjaan Kependetaan
Dalam
Alkitab, gereja diperkenalkan dengan berbagai nama atau kataa kiasan. Gereja
adalah tubuhNya, mempelaiNya, kawan-kawan seiman, carang-carang, kawan domba,
sebuah rumah besar, tentara, bait suci, sebuah kota, garam, terang dan sebuah
kerajaan. Dengan tepat semuanya ini menggambarkan fungsi dan sifat dari gereja
sendiri.
Istilah
gembala berhubungan dengan parang rumput. Gembala merupakan padang rumput yang
baik, dimana dari kata ini kita bisa melihat bahwa gembala itu merupakan padang
rumput bagi domba-domba (jemaat). Dimana tugas seorang gembala itu adalah
menjaga padang rumput tersebut, memeliharanya. Kewajiban gembala dalah memberi
makan, menuntun, melindungi, dan membantu kawanan dombanya. Seorang gembala
juga disebut sebagai penilik. Seorang gembala itu merupakan utusan dari Allah. Gebala
dianggap sebagai penatua tau bapa. Kadang-kadang seorang gembala bertindak
seperti seorang penguasa jemaat. Karena ia telah diangkat oleh Allah tetapi dia
tidak boleh menjalankan tugasnya dengan sewenang-wenangnya. Gelar yang paling
mulia yang Tuhan berikan kepada manusia milik Allah adalah nabi. Seorang
gembala itu memiliki nbanyak tugas dan fungsi yang dipercayakan Tuhan
kepadanya, di mana seorang gembala juga memiliki jabatan sebagai seorang guru.
Ada juga jabatan yang lain yang dipercayakan kepada seorang gembala yaitu
nelayan, pengajar, pembimbing, perawat, penabur, penuai, prajurit, pembangun, dan
pekerja. Dan semua jabatan ini memiliki fungsi masing-masing sesuai dengan
sebutan yang diberikan kepada setiap gembala.
Kritus
sendiri telah mengatakan semuanya sebelumnya. Dia memberikan iman kepada setiap
pribadi untuk memasuki kedudukan yang berwenang dan kekuasaan yang telah
dikaruniakanNya dalam janjiNya yang indah kepada setiap umatNya. Amanat besar
dimulai dengan kata yang singkat dan sederhana, “Pergilah”, kemudian ajarlah.
Kata mengajar disini diterjemahkan menjadikan murid.
Bab
VII. Tanggung Jawab Seorang Gembala
Seorang
pendeta menerima perintah dari surga dan harus melakukannya, apapun yang akan
terjadi. Pada akhirnya dia akan memberikan pertanggungan jawabnya kepada Allah
karena itu Allahlah yang harus dilayaninya dengan bersungguh-sunggih hari demi
hari. Paulus mengatakan “Hendaklah kami disifatkan orang seperti hamba-hamba
Kristus dan pemeliharaan rahasia Allah”. Ada perbedaan antara seorang wali dan
seorang pemelihara. Di mana seorang pemelihara merupakan hubungan majikan dan
tuannya. Sedangkan wali merupakan wakil yang sah dan yang akan menjadi
pengganti pemiliknya apabila pemiliknya mati. Allah mempercayakan injilNya
kepada kita. Kita dipercayakan untuk menyampaikan berita grasi bagi mereka yang
akan mati konyol kalau kita tidak menyampaikannya. Sungguh berat mendapatkan
kepercayaan semacam ini. Alkitab juga menyatakan bahwa Allah telah mendapatkan
kita sebagai imam dihadapanNya demi keselamatan manusia.
Sehubungan
denganTuhan Yesus sebagai gembala yang Agung, maka kedudukan kita adalah
sebagai gembala bawahanNya. Gembala Agung memiliki banyak orang yang berfungsi
sebagai bawahanNya. Dia menyuruh kita memberi makan domba-dombaNya dan
memperhatikan kesejahteraan mereka. Hubungan yang paling indah dan paling
memuaskan ini menguatkan dan menolong kita merasa lelah melakukan tugas-tugas
kita. Kita milik-Nya dan Dia adalah milik kita. Kelak pada suatu hari dunia akan
mengetahui bahwa Dialah mempelai laku-laki kita dan kita adalah mempelai
perempuanNya. Hubungan kita dengan jemaat yang telah ditunjukkan Allah kepada
kita adalah nyata dan jelas. Dunia tahu bahwa kita adalah gembalanya.
Untuk
menjadi penguasa dan pemimpin memerlukan pengalaman dan kesanggupan yang lebih
matang. Seseorang tidak dapat menjadi penguasa dan pemimpin kalau tidak dapat
mengajar dan memimpin diri sendiri dan belum sanggup menjadi teladan. Tujuan
seorang gembala ditempatkan dalam kedudukan seorang penguasa dalam rumah tangga
Allah ialah agar dapat memberi mereka makanan pada waktunya. Orang-orang dalam yang tak terkecil perannya
dari persekutuan gereja adalah kelompok yang dikenal sebagai majelis gereja.
Hubungan gembala dengan majelis sangat penting, sebagaimana suami isteri yang
hidup sedemikian dekatnya satu sama lain yang bisa dipastikan akan timbul
perseksokan jika mereka tidak saling mengasihi, demikian hubungan seorang
gembala dan majelis haruslah dipererat oleh kasih. Jangan sampai seorang
gembala melupakan bahwa dia dan jemaatnya diperintahkan oleh sang penebus dunia
dengan meyakinkan orang-orang lain untuk menerima keselamatan. Gembala dan
jemaatnya itu menjadi terang dalam tempat yang gelap bagi dunia
disekelilingnya. Walaupun gemala sibuk memelihara anggota-anggota kawanan
dombanya sendiri, jangan dia lupa bahwa beratus-ratus orang disekelilingnya
yang mungkin bergantung kepadanya untuk keselamatan diri mereka.
Bab
VIII. Gembala Sidang dan Pelayanannya
Pelayanan seorang pendeta meliputi tugas-tugas
dan tujuan tertentu. Yang paling utama adalah memberitakan Firman. Allah telah
menetapkan bahwa dengan kebodohan pemberitaan injil manusia akan diselamatkan.
Dia memperlihatkan FirmanNya melalui pemberitaan. Pemberitaan injil harus disertai
imbangan mengajar Firman Allah. Tuhan telah menetapkan dan mendirikan jabatan
guru sebagai suatu lembaga yang tetap dalam gereja. Demikian juga karunia
mengajar tercantum diantara karunia-karunia Roh Kudus yang diberikan kepada
gerejaNya dan yang menjadi milik gereja untuk dipakai dan dipelihara. Ketika
aliran kebenaran ilahi itu mengalir kepada jemaat, maka gembala
bertanggungjawab untuk meneliti kebaktian dalam gereja. Suasana-suasana
kebaktian itu harus tetap rohani. Kebaktian-kebaktian yang mempunyai ibadat
secara lahir tetapi tak mempunyai kuasaNya menyatakan gejala kemurtadan dan
sama sekali tidak beerkenaan kepada Tuhan. Allah menghendaki agar ada kebebasan
perorangan yang manis dan pengungkapan yang sungguh spontan dalam ibadah kita
kepada Dia.
Tetaapi
pada pihak lain Tuhantidak menghendaki dan jemaat pun tidak diteguhkan apabila
setiap kali jemaat berkumpul bersama-sama, lalu masing-masing berkata-kata
dalam bahasa Roh. Keseimbangan yang ilahi harus ditemukan antara kedua hal yang
ekstrin ini. Kebaktian-kebaktian harus bersifat rohaniah dan pentakosta dan
juga formil maupun fanatik. Kita percaya bahwa Tuhan menghendaki agar semua
orang Kristen menerima baptisan Roh Kudus. Kesetiaan kepada Firman Allah juga
meminta kita untuk mengulangi pengajaran Rasul Paulus, “Janganlah padamkan Roh
dan janganlah anggap rendah nubuat-nubuat. Tugas lain seorang gembala adalah
memelihara gereja dalam perdamaian, kasih dan persatuan. Siasat yang paling
digemari iblis adalah menghancurkan persatuan Roh dan mendatangkan rasa iri
hati dan perselisihan. Pekerjaan seorang gembala juga membawa orang-orang saleh
kepada kedewasaan penuh. Semoga Allah memberikan kepada gembala-gembalaNya
dewasa ini perhatian yang setia dan rajin terhadap domba-dombanya sehingga
mereka juga dapat melaporkan pada akhir pelayanan mereka bahwa mereka telah
menjaga dan memelihara semua domba yang dipercayakan di dalam asuhan mereka.
Gembala
bertanggungjawab untuk memperhatikan bakat yang terpendam atau yang baru nampak
diantara gerejanya. Gembala harus menanamkan kedalam jemaatnya semangat dan
penglihatan pemberitaan injil. Penglihatan dan gairah utnuk menyelamatkan jiwa
ini jangan dibatasi oleh daerah sekitar atau kota dimana gereja berada. Ketika
Yesus berkeliling mengabarkan injil kerajaan surga dan mengajar di dalam
rumah-rumah ibadat mereka, Dia juga menyembuhkan segala penyakit dan kelemahan
di antara orang banyak itu. Allah tidak senang waktu Musa merasa puas atau
Yosua merasa puas untuk menetapkan sebelum mereka menduduki seluruh tanah perjanjian.
Merasa puas dengan diri sendiri berasal dari iblis.
Bab
IX. Kunjungan Pengembalaan
Kunjungan
pengembalaan terutama merupakan perkunjungan gembala sidang kerumah
anggota-anggota jemaatnya. Kunjungan ini juga harus diluaskan kepada tamu-tamu
yang menghadiri kebaktian dan pendatang-pendatang baru dan tetap mengunjungi
mereka walaupun hanya datang sekali atau dua kali. Anggota jemaat yang sama
sekali tidak dapat ke gereja karena usia yang sudah lanjut atau sakit harus
dikunjungi oleh gembalanya. Gembala sidang tidak boleh mengabaikan
anggota-anggota jemaatnya yang tetap dan setia datang dikebaktian. Hubungan
pribadi dan kunjungan sekali-kali sangat berarti bagi orang-orang saleh bahkan
mungkin lebih berarti dari yang disadari oleh pendeta itu sendiri. Kepentingan
pekerjaan kunjungan dari rumah ke rumah perlu ditekankan. Banyak gembala menganggap
bahwa tugas mereka yang lebih penting itu adalah diatas mimbar. Mereka lupa
bahwa mereka adalah gembala sidang, bukan hanya pemberita injil. Kunjungan itu
memiliki manfaat yang tinggi dimana melalui kinjungan, para gembala mengetahui
keadaan jemaatnya secara langsung. Allah menuntut ini kepada setiap gembala,
karena pendeta tidak boleh melupakan tugas kunjungan ini, karena itu sama
dengan berkhotbah.
Pelayanan
di mimbar akan lebih efektif jika sebelumnya gembala telah berusaha menemui
anggotanya. Melalui pengalaman yang dia lihat secara langsung keadaan jemaatnya
maka gembala dapat mengerti akan keadaan yang dialami oleh jemaatnya. Ketika
selesai pelayanan mimbar maka seorang gembala harus menjabat tangan jemaat, dan
jabatan tangan ini sangat berarti. Dimana melalui jabatan tangan bisa membuat
jemaat untuk tetap datang ke gereja
tersebut. Dimana jabatan tangan bisa dikatakan untuk meminta jemaat itu kembali
datang untuk beribadah dihari-hari berikutnya. Gembala tidak boleh menutup mata
terhadap kesulitan atau bahaya yang sedang dialami oleh jemaatnya.
Bab
X. Kebaktian Umum
Acara
kebaktian seluruhnya adalah kudus seperti khotbahnya. Pada umumnya keefektifan
khotbahnya itu sangat terpengaruh oleh suasana yang diciptakan sebelum khotbah
disampaikan. Tuhan telah menetapkan supaya umatNya beribadat kepadaNya dengan
nyanyian. Kitab Mazmur menjadi nyanyian dalam kebaktian orang Ibrani dan jemaat
Kristen selalu. Semua kata nyanyian harus dapat didengar dan dimengerti dan
harus pula ikut menciptakan suasana ibadat. Doa jemaat yang dipanjatkan oleh
semua hadirin merupakan dasar dan puncak penyembahan sejati. Doa adalah jiwa
pengalaman Kristen setta merupakan dasar dan jiwa dari semua penyembahan
bersama yang sejati, maka kebaktian doa penting diadakan diantara kebaktian-kebaktian
sepanjang minggu. Pendeta harus mengajar dan berusaha mebimbing agar kesaksian
anggota jemaat tidak hanya terdiri dari istilah dan kata-kata yang usang,
tetapi merupakan kesaksian yang benar dan singkat tentang pengalaman rohani
masing-masing, yakni kesuksesan dan kegagalan, kemenangan dan kekalahan.
Bab
XI. Upacara-Upacara Gerejani
Perjamuan
kudus merupakan salah satu upacara gerejani, di mana upacara ini tidak boleh
dilakukan dengan tergesa-gesa. Tetapi upacara ini dilakukan dengan berkhidmat
dan menjadi kebangunan rohani bagi jemaat Tuhan. Babtisan air juga merupakan upacara gerejani
yang dilaksanakan ditempat pembaptisan di gereja sendiri atau gereja yang
terdekat, atau dalam kolam atau sungai. Pendeta harus memastikan bahwa calon
baptisan sudah mengerti akan upacara yang akan diadakan dan sungguh-sungguh
sudah lahir baru.
Penerimaan
anggota baru juga merupakan uapacara gerejani dimana anggota baru yang diterima
dalam sebuah gereja di sahkan di depan umum yang menyatakan bahwa anggota
tersebut telah sah menjadi anggota dari gereja tersebut. Penyerahan adank
merupakan waktu dimana orang tua membawa anaknya kehadapan Tuhan di depan
pendeta dan para jemaat. Upacara pernikahan juga merupakan upacara gerejani, di
mana upacara ini mensahkan pengantin di hadapan Tuhan oleh pendeta dan upacara
ini memenuhi hukum sipil dan peraturan Firman Allah. Dan yang terakhir adalah
upacara pemakaman yang disusun oleh keluarga yang bersangkutan.
Bab
XII. Sekolah minggu
Permulaan
masa kanak-kanak merupakan masa yang paling mudah dipengaruhi. Jadi masa itulah
kesempatan yang paling baik untuk mempengaruhi anak-anak bagi Allah. Tujuan
sekolah minggu yang paling dimengerti adalah memberikan pendidikan agama kepada
anak-anak. Hubungan gembala sidang dengan sekolah minggu sangat penting.
Gembala sidang adalah gembala rohani dari sekolah minggu. Salah satu tugas
seorang gembala adalah memilih guru sekolah minggu. Semangat pemberitaan injil
harus ditanamkan di dalam setiap hati anak-anak sejak usia mereka yang muda.
Pemimpin dan guru-guru harus menanamkan di dalam hati anak-anak penghormatan
yang dalam akan rumah Tuhan.
Bab
XIII. Pekerjaan Kaum Muda
Penampungan
anak-anak muda sangat penting dalam gereja karena: kaum muda mempunyai
persoalan yang khusus dalam pengalaman Kristen mereka dan ini harus
diperhatikan secara khusus. Mereka merupakan kawanan domba yang berbeda dan
karena membutuhkan makanan dan perlakuan yang berbeda pula. Kaum muda lebih
penuh semangat daripada orang yang lebih dewasa. Anak-anak muda lebih suka
bergaul daripada orang dewasa. Sebab itu mereka memerlukan komunitas
persekutuan. Organisasi itu dibentuk tidak bisa terlepas dari gereja, karena
itu pendeta menunjukkan kepada para kaum muda perhatiannya dan kepemimpinannya.
Jangan membentuk organisasi kaum muda sebelum mereka menginginkannya dan
bersedia melakukan pekerjaan yang perlu bagi Tuhan.
Bab
XIV. Gembala dan Ruangan Belajar
Waktu
yang terbaik untuk menelaah adalah pagi hari karena pada waktu inilah pikiran
masih segar, oleh karena itu kita bisa memusatkan pikiran dan belajar lebih
banyak. Setiap pagi seorang gembala harus ada di ruang belajar untuk
mencurahkan tenaganya dalam pekerjaan yang menyenagkan ini. Seorang gembala
adalah seorang yang pertama-tama memperhatikan kerohanian setiap orang. Seorang
gembala dapat membuat sebuah perpusatakaan buku mengenai teologia dan ajaran
Alkitab. Seorang gembala juga harus mengetahui kejadian disekitarnya.
Bab
XV. Pelayanan Gembala Sidang di Mimbar
Dalam
memberitakan Firman Allah yang diberitakan terdapat kuasa yang kreatif dan
membangun. Alkitab menjadi contoh untuk semuanya. Mengucapkan Firman Allah
dengan iman menghasilkan akibat yang langsung dan ajaib sekalidalam hisup
pendengarnya. Hal ini mengakibatkan kita mengerti betapa penting dan
berkuasanya mimbar Kristen itu. Mimbar mendapat sorotan Allah dan manusia, tempat perantara antara Allah
dan manusia. Mimbar memberikan kesempatan kepada Allah untuk berbicara kepada
manusia melalui seorang manusia yang fana, memberi kesempatan kepada pendeta
untuk menjadi juru bicara Allah dan memberi kesempatan kepada jemaat untuk
mendengar suara Allah.
Bab
XVI. Etika Kependetaan
Etika
kependetaan merupakan patokan yang tinggi bagi tingkahlaku manusia yang meliputi
ketegangan sopan santunterhadap orang lain. Amanat yang ilahi bagi kita harus
berbelas kasihan dan mengasihi segala saudara dan penyayang dan rendah hati.
Seorang gembala yang baru bertindak dengan bijaksana apabila ia tidak segera
mengubah cara-cara gembala yang mendahuluinya.
Kesimpulan
Melalui
buku ini saya mendapatkan banyak hal di mana dalam buku ini menjelaskan
bagaimana kehidupan seorang gembala di dalam Tuhan, bagaimana pelayanannya dan
bagaimana dia hidup dalam jemaatnya. Gembala memiliki tugas yang besar yang
dipercayakan Tuhan kepadanya. seorang gembala harus bisa menjadi teladan bagi
jemaatnya, bukan hanya melalui perkataannya tetapi melalui setiap tingkalaku
dan tindakan yang dia lakukan dalam kehidupannya. Seorang gembala adalah bapa
rohani bagi jemaatnya baik jemaat kecil maupun besar. Yang saya maksudkan
disini adalah baik mulai dari anak-anak, pemuda-pemudi, yang sudah dewasa,
paara orang tua, dan semuanya jemaat yang ada di gereja tersebut. Seorang
gembala dipercayakan untuk memimpin, mengajar dan memelihara jemaat Tuhan. Oleh
karena itu gembala sidang itu memiliki tugas yang tidak mudah untuk dilakukan
oleh setiap pribadi tetapi tugas itu sangat berat dan sangat berkonsekuensi.
Gembala
sidang dapat menjalankan semua tugas yang dipercayakan kepada dia dengan
dukungan dari setiap rekan kerja, keluarga dan yang utama adalah hubungan dia
dengan Tuhan yang begitu erat di mana Tuhan yang memapukan dia untuk
menjalankan setiap tugas itu. Dan seorang gembala tidah hanya mejalankan tugas
itu sendirian melainkan dibantu oleh rekan-rekan kerjanya. Melalui buku ini
kita bisa mengetahui apa tugas seorang gembala sidang dan bagaimana posisinya
dalam gereja. Buku ini menjelaskan semuanya tentang bagaimana seorang gembala
dan apa yang harus dipersiapkan oleh seorang gembala ketika dia bekerja dan
dipercayakan Tuhan untuk memelihara umatNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar